Whulandary Herman memang dikenal aktif menyuarakan dukungannya terhadap Palestina dalam konflik Israel-Hamas yang terus memanas. Belum lama ini, ia bahkan mengunggah foto poster milik pendemo pembela Palestina.
Poster itu bertuliskan ‘From the river to the sea Palestine will be free’ dan ‘Bombing kids is not self defense’. Tak hanya itu, iya juga memperjelas dukungannya terhadap Palestina pada kolom caption.
“Bukan mata yang buta, tetapi hati. Kebebasanmu adalah mimpi kita semua,” tulisnya dalam akun Instagram pribadinya @whulandary.
Foto: tangkapan layar
| Baca juga: Israel Klaim Berhasil Kepung Gaza, Hamas Terus Lancarkan Serangan dari Terowongan |
Komentar Miss Israel 2013
Unggahan tersebut rupanya dikomentari oleh Yityish Aynaw. Miss Israel 2013 itu tampak tidak setuju dan tidak suka dengan keberpihakan Whulandary terhadap Palestina. Ia pun menyinggung soal warga Israel yang menjadi korban konflik ini.
Foto: Tangkapan layar
“Sungguh? Bagaimana dengan 1400 warga Israel tak bersalah yang terbunuh? Bagaimana dengan 30 bayi yang diculik ke Gaza?” tanya Yityish Aynaw kepada Whulandary.
Yityish Aynaw kemudian menanyakan kebebasan seperti apa yang diinginkan oleh orang-orang yang membela Palestina. Ia mengklaim bahwa Hamas lah yang memulai konflik antara Israel dan Hamas saat ini.
Lebih lanjut, Yityish Aynaw juga menyinggung kalimat ‘From the river to the sea Palestine will be free’ yang ada pada poster pendemo dalam unggahan fotonya. Ia bahkan meminta para influencer untuk lebih cermat dalam mengunggah suatu hal di media sosial.
"Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan ungkapan dari sungai ke laut? Itu berarti membunuh semua orang Yahudi dan itu adalah kalimat paling anti-Semit yang bisa diucapkan. Saya harap semua influencer saat ini lebih cerdas tentang konflik dan tidak mengunggah omong kosong yang mereka tidak mengerti,” tutupnya.
| Baca juga: Menlu AS Tiba di Israel, Coba Desak Minimalisir Korban Warga Sipil di Gaza |
Balasan Puteri Indonesia 2013
Tak hanya diam, Whulandary membalas komentar Yityish Aynaw dengan kalimat yang cukup panjang. Ia menerangkan soal pandangan mayoritas masyarakat di dunia terhadap konflik Israel dan Hamas saat ini.
Foto: tangkapan layar
"Memperpanjang konflik hanya akan menghilangkan nyawa warga tak bersalah, yang mana bisa kita lihat kebanyakan adalah anak-anak. Bagaimana mayoritas dunia melihat konflik sekarang adalah Israel penindas, dan Palestina bereaksi terhadap kekejaman yang mereka derita selama beberapa dekade,” ujar Whulandary.
Puteri Indonesia 2013 itu juga menjelaskan perbedaan antara kondisi di Gaza dan Tel Aviv, Israel. Ia menyebut, IDF menyerang Gaza dengan brutal, namun orang-orang di Tel Aviv masih bisa jogging dengan bebas.
“Yang bisa influencer lakukan sekarang adalah menuntut gencatan senjata, bukan mengajak orang lain untuk berkelahi di media sosial. Kita bisa setuju untuk tidak setuju tentang konflik, namun kita bisa setuju ahwa memperpanjang konflik tidak akan berdampak baik untuk kedua belah pihak,” tutup Whulandary.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
