Panggung Virtual Saweran Online untuk Penari
Panggung Virtual Saweran Online untuk Penari

Dewan Kesenian Jakarta Luncurkan Panggung Virtual untuk Penari

Cecylia Rura • 29 April 2020 19:45
Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta meluncurkan panggung virtual Saweran Online serta platform Indonesia Dance Network (IDN) sebagai sarana berkesenian para pekerja seni tari di tengah pandemi Covid-19. Program ini berawal dari lapak pekerjaan dan ruang gerak pekerja seni tari yang berkurang selama Covid-19.
 
"Hal yang paling utama masalah psikologis ketika tak ada ruang untuk berekspresi," kata Yola Yulfianti, Komite Tari DKJ dalam jumpa pers virtual, Rabu, 29 April 2020.
 
Program Saweran Online juga mendapat dukungan dari Kemendikbud melalui Direktur Jenderal Kebudayaan. Meski gratis, Saweran Online memberi kesempatan untuk berdonasi sukarela.

"Kalau kita sokong pertama pertunjukan bisa jalan, tapi enggak bisa sustain kayaknya. Kita harus menggandeng teman jasa keuangan sehingga monetisasi jalan. Ketemu konsepnya saweran," kata Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan.
 
Pertunjukan Saweran Online dapat disaksikan melalui YouTube atau situs resmi Indonesia Dance Network. Penonton dapat berdonasi secara sukarela melalui OVO dan DOKU. Sebanyak 20 persen dari donasi akan masuk dalam program Patungan untuk Berbagi THR.
 
"Untuk donasinya nanti kebetulan kami OVO, Tokopedia, dan Grab baru meluncurkan Patungan untuk Berbagi THR bekerja sama dengan Benih Baik, Jaringan Gusdurian, dan Pemuda Muhammadiyah membagikan sembako bagi pekerja informal yang sedang kesulitan di masa Ramadan," kata Karaniya Dharmasaputra, Presiden Direktur OVO.
 
Yayasan Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) juga terlibat membantu dalam hal teknis untuk program Saweran Online. Ini menjadi tantangan baru bagi Yayasan EKI karena tak banyak waktu untuk melakukan persiapan.
 
"Terus terang digital satu hal baru buat kita. Mau enggak mau waktunya singkat banget kita mengejar supaya bisa menyiapkan platform ini. Waktu, cari biayanya mahal, waktu cari vendor kita coba kulik sendiri," kata Alim Sudio dari Yayasan EKI.
 
Yayasan EKI juga menangani tim broadcast, promosi, menghubungi penari terkait, dan mengatur alur dana yang masuk. Sebanyak 5 persen dari total Saweran Online diberikan kepada Yayasan EKI.
 
"Sambil kita transfer ke para penari, talent, dipotong 20 persen untuk kepentingan Covid-19 untuk Patungan Berbagi untuk THR, dipotong aku (Yayasan EKI) 5 persen, sisanya diberikan kepada talent," kata Alim Sudio.
 
Dukungan juga diberikan oleh Ratri Anindyajati, penari yang ditunjuk sebagai Ambassador Saweran Online. Ratri juga sempat dinyatakan sebagai pasien Covid-19. Menurut Ratri, Saweran Online adalah hal yang berkaitan dengannya yang menekuni tari sejak kecil.
 
"Ini menyatukan dua hal di kehidupanku yaitu efek Covid-19 dan dunia tari. Aku senang sekali dan menerima ajakannya," kata Ratri.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan