Guruh Soekarnoputra tak tinggal diam menghadapi penyitaan rumahnya. Dia yakin berada di pihak yang bena sehingga menganggap proses penyitaan itu mencederai prinsip keadilan.
"Saya di pihak yang benar dan dalam perkara ini saya tidak mau menggunakan abuse power, karena saya mempertahankan trah sang ayah saya, Bung Karno untuk tetap di jalan lurus sesuai dengan jalan keadilan yang seadil-adilnya dan biarlah kejadian menjadi pengalaman bagi diri saya dan seluruh rakyat Indonesia," kata Guruh Soekarnoputra.
Politisi dan seniman ini menganggap putusan pengadilan tidak mencerminkan keadilan. Karena itu, Guruh yakin bakal mendapat pertolongan dari Tuhan.
"Dengan kejadian ini saya juga melihat potret jelas bagaimana sebenarnya peradilan di Indonesia, dari bawah sampai ke atas, bagaimana peradilan di Indonesia tumpul ke atas tapi tajam ke bawah, seperti yang dilakukan dalam perkara saya ini. Kiranya Tuhan menolong saya," kata Guruh.
Masalah ini bermula dari sengketa Guruh dengan perempuan bernama Susy Angkawijaya. Guruh dinyatakan kalah dalam gugatan perdata melawan Susy Angkawijaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News