"Kalau orang normal biasanya pakai akun fake, karena pada takut ya. Jadi cuma mau ngehina sebentar, setelah itu sudah gitu kan. Emang niatnya untuk menghina, pakai akun fake. Tapi kalau ini akun real," ungkap Shandy di Jakarta.
Selain itu, setelah ditelusuri, ternyata pemilik akun itu berprofesi sebagai perawat di Manado. Shandy sangat menyayangkan pemilik akun yang berpendidikan tinggi dapat dengan mudah menghina putri semata wayangnya.
"Setelah aku cek dia itu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan dia masih terdaftar di Puskesmas. Pendidikannya S1 dan sebagai perawat," jelasnya.
Shandy menyatakan dirinya khawatir perawat itu melakukan hal yang sama kepada wanita lain. Apalagi jika orang itu memberikan penyuluhan dengan cara yang tidak layak atau menyampaikan kata-kata kasar terhadap ibu-ibu lain.
"Saya concern banget terhadap pekerjaan orang tersebut yang sebenarnya dia enggak boleh dan enggak pantas banget dia melakukan hal itu kepada orang lain. Enggak cuma ke saya saja, ke siapa pun," paparnya.
Pemasalahan bermula ketika salah satu warganet menuliskan komentar yang menyinggung anak Shandy. Dia menyoroti cara Shandy mengasuh anaknya, Claire Herbowo.
Anak Shandy disebut kurang gizi sehingga perkembangan otaknya tidak berjalan sempurna. Komentar itu dianggap Shandy sudah kelewat batas.
"Biar kamu enggak capek dan bisa membedakan pertumbuhan anak saya dan monyet, kita ngobrol ya. Dari hati ke hati. Oh ya bu, sampai jumpa di Manado," tulis Shandy.
"Ketika menjadi ibu memang saya akui kesabaran saya lebih panjang. Tapi menjadi ibu juga bisa habis masa kesabarannya ketika ada waktunya darah dagingnya dilecehkan lewat perkataan di muka umum," lanjut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
