"Kita sudah berteman dari Glenn sebelum setenar ini. Dari dulu kita nongkrong di Blok M, Panglima Polim, banyak kenangan. Yang jelas dia anak baik sekali," kata Edo, dalam Akhir Cerita Cinta Glenn Fredly, yang ditayangkan Metro TV, Kamis 9 April 2020.
Puluhan tahun saling mengenal membuat Edo menganggap Glenn sebagai adik kandungnya sendiri. Edo lagi-lagi memuji kebaikan hati Glenn yang dianggapnya tidak pernah bertikai dengan siapapun semasa hidupnya.
"Dia (Glenn) sosok rendah hati. Saya tidak pernah lihat dia marahin orang,"papar Edo.
Edo memaparkan komunikasi terakhir yang dibicarakannya bersama penyanyi berdarah Ambon, Maluku itu terjadi beberapa waktu lalu. Dalam komunikasi itu, mereka berwacana menggelar konser Nusa Hitam yang rencananya diadakan tiga derah tertinggal, Papua, Nusa Tenggara Timur dan Maluku. Konser diadakan bertujuan menghibur sekaligus memotivasi masyarakat agar tak patah arang mengejar impian.
"Kita punya rencana buat konser bertiga, bernama Nusa Hitam. Kehadiran Glenn di sini tentu kita harapkan datang memotivasi adik-adik kami di daerah ini bahwa, kita Indonesia paling timur, berada di daerah yang terbit duluan, tidak boleh kalah dari Jakarta," kenangnya.
Sayangnya konser tersebut belum terlaksana hingga Glenn menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Setia Mitra, Jakarta Selatan, pada Rabu petang, 8 April 2020. Dia menutup usia ke-44 karena mengidap penyakit meningitis atau radang selaput otak. Glenn dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Kamis siang, 9 April 2020.
"Saya sampaikan maaf, penyesalan tidak bisa saya datang ke pemakaman adik lelaki saya Glenn," tandas Edo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News