Pemilik akun X @zoelfick, Zulfikar Akbar menjadi salah satu yang berusaha meminta kejelasan ke Singgih yang berulang kali meminta donasi lewat direct message ke akun tertentu. Bahkan, memuat donasi ke salah satu situs penggalangan dana.
Bahkan, Zulfikar datang langsung dari Jakarta ke Semarang untuk menemui Singgih. Ia mengaku dimintai tolong menjadi perwakilan atau mediator dari beberapa orang yang sudah donasi.
Ia menyebutkan Singgih meminta donasi dengan alasan sang bunda yang sakit gagal ginjal dan harus cuci darah, serta anaknya yang disebut mengalami speech delay.
Melansir sebuah sumber, speech delay adalah keterlambatan kemampuan anak dalam menyampaikan sesuatu atau berbicara.
Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Stevie Agnecya Curhat Pernah Disantet |
"Yang jadi tanda tanya kok bisa dia itu misal mendapat Rp20 juta, seminggu kemudian minta lagi berdalih lagi alasan buat pengobatan ibu. Per bulan secara kasar dibilang Rp20-30 juta. Kita temukan pengakuan selama ini mengakui mendapat Rp250 juta pengakuan sejak 2021," ujar Zulfikar.
Zulfikar sudah bertemu langsung dengan Singgih dimediasi Lurah Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari.
Zulfikar mengatakan dari Rp250 juta donasi, Rp50 juta memang digunakan untuk kepentingan ibunya yang sakit. Uang yang tersisa digunakan untuk keperluan lain, seperti membayar kontrakan hingga beli PlayStation.
"Saya gali lagi yang benar dipakai itu cuma Rp50 juta. Rp200 juta lainnya mengaku sebagian untuk kontrak rumah, bayar pinjol, itu kan sangat jauh, di samping di publik menampilkan ibunya yang sakit gagal ginjal dan sebenarnya itu sudah ditalangi BPJS," jelasnya.
Zulfikar menjelaskan para donatur jumlahnya lebih dari 100 orang dari berbagai daerah dan menghubunginya punya berbagai keinginan, seperti ada yang minta kejelasan, minta uang kembali, bahkan minta dibawa ke ranah hukum.
Nominal donasi beragam, bahkan ada yang mendonasi Rp15 juta sekali transfer.
"Mereka korban yang minta bantuan minta kejelasan, minta rekening korannya agar tahu uangnya dipakai ke mana," jelasnya.
Sementara itu, Lurah Karanganyar Gunung, Nurhayati Budi Wahyuningtias mengatakan mediasi sudah dilakukan di kantor kelurahan hingga pukul 12.00 WIB. Singgih juga membuat surat pernyataan.
"Tadi sudah buat surat pernyataan juga," ujar perempuan yang akrab disapa Tyas itu di kantornya.
"Kita baru tahu berita ini pagi tadi. Kita juga heran pengobatan kan di-cover BPJS, di Pemkot juga ada UHC kalau tidak ada BPJS," imbuhnya.
Sedangkan Kasi Pemerintahan, Ketentraman, dan Ketertiban Umum Kelurahan Karanganyar Gunung, Rully Aditya Bratha mengatakan pertemuan itu disepakati Singgih untuk mengembalikan sejumlah donasi yang diselewengkan atau tidak peruntukannya.
Selain itu, pihak pengelola situs penggalangan dana juga meminta Singgih mengembalikan hasil donasi paling lambat akhir Juni tahun ini. Jika hal itu tidak ditepati, kasus itu akan dibawa ke ranah hukum.
"Tadi disebut nominal sekitar Rp 200 juta," kata Rully.
Sementara itu, Singgih mengatakan merasa kasihan kepada ibunya terkait kasus tersebut.
"Tapi ibu juga nggak tega lihat saya, soalnya udah merembet ke mana-mana," ujar Singgih.
Baca juga: Hidup Ken Ken Pemeran Wiro Sableng Hancur Akibat Narkoba: Nganggur hingga Cerai |
Profil Singgih Sahara
Singgih Sahara merupakan seorang stand up comedian alias komika asal Semarang. Selain komika, ia juga sempat dipercaya menjadi pembawa acara atau MC.
Singgih Sahara masih aktif melakukan open mic stand up comedy. Meski jarang tampil, Singgih juga pernah melakukan open mic di acara televisi.
Selain itu, Singgih Sahara di bio akun X miliknya menuliskan berprofesi sebagai sales toko mainan anak-anak dan tukang service mainan.
Dari berbagai unggahannya di X, terlihat ia memang bekerja di sebuah toko mainan. Selain itu, ia juga sempat menawarkan servis mainan lewat platform tersebut.
Nama Singgih Sahara kemudian ramai dibahas dalam beberapa hari terakhir. Hal ini karena ia diduga melakukan penyelewengan dana open donasi sejak tahun 2022.
Usai kasusnya ramai dibahas, Singgih Sahara sempat menuliskan klarifikasi pada 19 Maret lalu. Dalam klarifikasi tersebut, ia mengakui dana yang terkumpul dipakai untuk membayar perawatan sang ibu, membeli dan membayar keperluan anak, dan membayar kontrakan.
Namun, Singgih tidak merinci berapa uang yang didapat dan berapa yang dikeluarkan selama ia melakukan open donasi.
"Saya meminta maaf bahwa saya tidak melakukan pelaporan dengan transparan sebagaimana mestinya. Untuk itu, saya akan mencoba membuatkan pelaporan disertai dengan bukti-bukti pembayaran pengobatan. Laporan akan saya posting kepada publik dalam minggu ini," tulis Singgih.
(Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News