Kisruh bermula ketika David dimintai tolong oleh temannya untuk mencari investor. David lalu ditunjuk sebagai direktur komunikasi di perusahaan A. Untuk memulai proyek, David kemudian coba meminjam kepada Lina karena sebelumnya dia sudah saling kenal.
Melihat paparan David dan teman-temannya di PT A, Lina akhirnya setuju menaruh dananya dengan total Rp1,1 miliar. Namun, setelah uang diberikan, proyek yang sebelumnya direncanakan berjalan mundur. Pandemi membuat proyek David dan PT A dibatalkan.
Lantaran proyek dibatalkan, Lina tentu meminta uangnya dikembalikan. Dari sinilah masalah muncul. David semakin sulit menghubungi teman-temannya direksi PT A untuk menyelesaikan utang piutang.
"Saya juga kesal sama teman-teman saya dulu. Kenapa lu pada kabur, ditelepon enggak ada, dicari susah. Saya juga pengen nyari. Saya syok juga," ucap David dalam jumpa pers virtual, Jumat (13/8/2021) malam.
David mengakui, Lina mau memberikan pinjaman karena melihat sosoknya di PT A. Karena itu, dia mengambil tanggung jawab pribadi untuk menyelesaikan permasalahan. Akan tetapi, di tengah pandemi pemasukan David jauh berkurang.
"Secara moral saya mengambil tanggung jawab ke Lina, karena dia teman saya. Memang niatnya biar internal (perusahaan) kacau, saya yang tanggung jawab. Begitu pandemi proyeknya dibatalkan. Mereka pending projek. Di situ saya sempat hubungin Dirut saudara Y. Saya push, karena posisinya saya nolong kamu (Dirut PT A)," jelas David.
Mantan suami Gracia Indri sedikit kecewa dengan mantan teman-temannya sesama direksi PT A. Apalagi, selama ini David coba membayar utang perusahaan menggunakan uang pribadi
"Kecewa pasti ada, selama ini saya bayar secara pribadi. Saya bingung juga mereka meninggalkan saya. Tapi saya paham saat pandemi begini orang pasti punya situasi sulit masing-masing," ucap David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News