Ade sendiri panggilan untuk Nia di lingkungan keluarganya. Nia menghadirkan kisahnya yang dulu merintis karier sebagai artis hingga perlahan mulai meninggalkan dunia keartisan setelah menikah.
"Kenapa Ade, karena saat aku masih kecil dan sampai sekarang, aku dipanggil Ade. Perjuangan Ade sebagai artis penuh lika-liku dan dinamika. Perjalanan cintanya pun mengalami pasang surut hingga seorang konglomerat bernama Arlan berhasil memenangkan hatinya hingga hari ini," kata Nia Ramadhani di Jakarta.
Tak hanya buka-bukaan seputar kehidupan asmara dan karier, Nia juga membeberkan pengalaman pahitnya ketika harus berurusan dengan polisi akibat narkoba.
"Suatu hari, cobaan berat dalam hidupnya datang tiba-tiba. Ade dan suaminya harus berhadapan dengan hukum akibat penyalahgunaan narkoba," ucapnya.
Dalam buku itu Nia mengungkapkan dirinya sempat tidak terima dan diselimuti amarah ketika pertama kali ditangkap polisi. Namun, seiring berjalannya waktu, Nia mulai menerima takdir yang diberikan Tuhan. Menjalani hidup di tempat rehabilitasi mengubah perspektif dan cara berpikir Nia sebagai ibu, istri dan manusia.
"Aku nggak langsung bangkit, ada bulan-bulan awal di mana aku menyalahkan diri sendiri. Sampai akhirnya aku ada di panti rehabilitasi," katanya.
Di novel Cerita Ade, Nia menggandeng penulis dan musisi Pidi Baiq sebagai editor. Penulis novel Dilan itu menganggap Cerita Ade layak diangkat ke dalam film.
"Saya sudah bilang langsung, dibikin film saja. Penulis skenarionya dia (Nia) juga," kata Pidi Baiq.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
