Pernyataan ini diungkap Anji dalam video lima menit terbaru, yang dibuat khusus untuk platform IGTV Instagram pada Kamis, 11 April 2019. Dia merunut alasan pilihannya, mulai dari kebingungan memilih siapa kandidat paling tepat, pilihan saat Pilpres 2014, serta pertimbangan terkini untuk Pilpres 2019.
Berdasarkan pesan kampanye yang beredar selama Pilpres 2014, dia menangkap bahwa Prabowo punya citra pemimpin tegas dan Jokowi punya citra pemimpin merakyat. Dia sadar bahwa citra bisa terbentuk oleh media massa dan kampanye tim sukses.
Anji memilih Prabowo dalam Pilpres 2014. Dia menganggap ketegasan Prabowo sudah melekat sejak lama dan diperlukan bagi sosok Presiden Indonesia.
Namun pada akhirnya, Prabowo kalah. Jokowi menang dan menjadi presiden bersama wakilnya, Jusuf Kalla. Anji mengaku bahwa kala itu, dia menerima Jokowi sebagai presiden baru dan enggan ikut terjebak konflik kubu politik berikutnya.
Perjalanan pemerintah Jokowi-JK selama 4,5 tahun terakhir, kata Anji, mengubah pandangan pribadi dia tentang citra Jokowi serta siapa sosok pemimpin negara yang tepat.
"Sebagai musisi, saya berkeliling Indonesia untuk menghibur masyarakat," kata Anji.
"Saya bertemu ribuan orang dan ribuan keadaan. Kebetulan, saya adalah musisi beruntung yang mendapat kerpercayaan untuk menjadi duta merek rokok, untuk melakukan tur ke desa-desa," lanjutnya.
Anji mengaku sudah berkunjung ke lebih dari 300 desa selama tur musik bersama merek rokok tersebut. Sebanyak 70 desa dikunjungi dalam waktu satu tahun. Di sana, kegiatan utama Anji adalah tampil di panggung musik. Selama itu pula, dia mendapat banyak cerita dari warga dan pemimpin daerah.
"Saya sering bertanya, bagaimana keadaan desa di era pemerintahan Jokowi? 95% menjawab 'Bagus sekali'. Programnya mendukung desa untuk lebih maju. Mereka merasa diperhatikan. Desa adalah kenyataan, kota adalah pertumbuhan. Apa yang terjadi di desa, menggambarkan wajah negara. Itu menurut saya," ujar Anji.
"Pandangan saya tentang Pak Jokowi berubah. Ternyata beliau memang bekerja untuk membenahi negara ini. Saya mendengar langsung dari orang-orang yang dianggap sebagai kelas bawah, bukan orang kota yang dianggap kelas menengah atau mereka yang berada di kelas mewah."
"Saya harus mengakui bahwa saya salah. Ternyata, citra memasyarakat Jokowi selama kampanye, bukan sesuatu yang dipaksakan," imbuhnya.
Pertimbangan berikutnya adalah perhatian Jokowi terhadap para pelaku industri kreatif. Salah satu yang diketahui Anji adalah undangan ke istana negara kepada beberapa praktisi kreatif. Mereka diundang tidak hanya dalam masa jelang Pilpres 2019, tetapi juga sejak awal pemerintahan.
Hal ketiga adalah "orang-orang di sekeliling Jokowi" yang menurut Anji, "muda, kreatif, pintar, dan berintegritas". Anggapan ini memberi dia harapan bahwa Indonesia mampu semakin berkembang lebih baik.
Lalu yang keempat adalah soal ketegasan. Anji menyebut bahwa Jokowi ternyata punya ketegasan setelah dia melihat sebuah video pidato. Kendati merasa bahwa Jokowi punya kekurangan, dia masih memaklumi.
"Saya tidak dibayar. Saya bukan artis yang masuk partai untuk nyaleg, yang harus bersuara sesuai partai yang mengusung," ujar Anji membuat penafian.
"Dalam Pilpres, saya merasa perlu memberikan kesempatan kepada Pak Jokowi, untuk melanjutkan apa yang sudah dimulai. Saya Anji Manji dan saya bersama Jokowi," pungkasnya.
Video ini ditutup dengan lagu nyanyian Anji yang mengingatkan orang untuk tetap berdamai dan bersaudara.
Pemungutan suara Pemilu Presiden dan Legislatif 2019 akan digelar serentak di Indonesia pada 17 April 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
