Bahkan, dia rela menyisihkan waktu di tengah padatnya kegiatan demi mengajar yoga bagi para ibu kurang mampu di komunitas HIV AIDS dan kanker.
"Saya sedih, yoga masih dipandang sebagai olahraga orang kaya. Padahal enggak. Untuk baju, saya bilang kepada mereka, yang penting nyaman dipakai. Untuk karpet, saya kumpulkan sokongan dari teman-teman," ujar Nia saat ditemui di XXI Lounge, Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (6/8/2015).
Nia telah menggeluti olahraga yang memusatkan pada konsentrasi dan meditasi itu sejak 12 tahun silam.
"Saya suka yoga karena tidak hanya bermanfaat untuk kebugaran saja, tetapi juga berdampak untuk kesehatan mental. Hasilnya, saya enggak mudah tersulut emosi, jadi lebih peduli dengan lingkungan, lebih happy dalam mengurus anak. Pokoknya, banyak manfaatnya," jelas perempuan berusia 45 tahun.
Karena ketekunannya, cucu pahlawan nasional Otto Iskandardinata ini berhasil mendapatkan sertifikat mengajar yoga dari Noah Maze, praktisi yoga asal Amerika Serikat, yang saat itu sedang membuka kelas yoga di Jakarta.
"Waktu itu Noah sedang di jakarta. Saya enggak mau sia-siakan kesempatan itu. Syarat untuk dapat sertifikat, saya harus ikut kelas yoga beliau sebanyak 200 jam," ucap Nia, bangga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News