Warkop DKI (Foto: instagram)
Warkop DKI (Foto: instagram)

Tradisi Personel Warkop DKI Menyamar Jadi Penonton Setiap Filmnya Tayang

Medcom • 05 November 2021 22:35
Jakarta: Indro yang merupakan salah satu anggota Warkop DKI datang ke acara The Legend untuk berbincang mengenai grup lawaknya tersebut. Indro menceritakan asal-usul dan kebiasaan unik Warkop DKI.
 
Grup lawak legendaris Warkop DKI mengaku menamakan dirinya sebagai ‘Warkop’ sebab kebiasaan mereka yang suka nongkrong di Warung Kopi (Warkop). Mereka biasanya membicarakan topik-topik hangat yang sering muncul ketika mereka masih duduk di bangku kuliah pada tahun 1970an.
 
"Hanya di warung kopi itulah ada demokrasi, karena namanya mahasiswa dulu semua aktivis kepengin ngomong soal hal-hal yang lagi hangat gitu,” kata Indro Warkop DKI dalam tayangan The Legend di Metro TV, Jumat, 5 November 2021.

Indro menuturkan, Grup lawak tersebut awalnya terbentuk dengan nama Warung Kopi Prambors. Namun, seiring berjalannya waktu, grup lawak yang berisikan tiga orang ini mengganti nama menjadi Warung Kopi Dono Kasino Indro atau Warkop DKI.
 
"Oleh karena itu dibikinlah acaranya obrolan di warung kopi sampai akhirnya kami menamakan grup kami Warkop (Warung Kopi) Prambors. Terus kemudian, berganti nama menjadi Warung Kopi Dono Kasino Indro atau Warkop DKI,” lanjutnya.
 
Indro menyatakan Warkop DKI memiliki kegiatan unik ketika film mereka sedang diputar di bioskop. Mereka biasanya akan memilih acak bioskop yang sedang memutarkan filmnya dan menyamar sebagai penonton untuk melakukan survei karakter terhadap minat masyarakat.
 
“Kami kalau film jalan itu kami mencar, masuk ke dalam bioskop itu kami nyamar gitu. Bahkan kadang kamu ada di ruangan proyektor, jadi kamu ngeliat dari situ kamu nyatet geer-nya di mana,” kata Indro.
 
Menurut Indro, dengan survei yang dilakukannya tersebut akan membantu pengembangan karakter grup lawak Warkop DKI. Sehingga mereka dapat mencari formula atau gaya baru dalam menyampaikan lelucon mereka kepada para penonton.
 
"Nah hasil surveinya keliatan, karakter yang paling nempel di Mas Dono gayanya tidak bisa diubah, kami posisikan dia pada pelengkap penderita. Kalau Mas Kasino memang celetukan dan sok tahu. Kalau saya memang jahil, suka sombong padahal gak bisa apa-apa. Akhirnya itu yang ketemu dan akhirnya itu yang kami pakai terus,” lanjutnya.
 
Hal tersebut dinilai berhasil untuk mengembangkan karakter dan lelucon yang dibawakan ke hadapan masyarakat Indonesia. Sebab, Warkop DKI merupakan salah satu grup lawak tersukses di Indonesia pada masanya.
 
(Aulya Syifa)
 

 

 

 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan