Paket tersebut menawarkan transportasi dan penginapan. Agen perjalanan itu sendiri mengirimkan foto mobil dan vila tempat menginap.
“Kita pikir 'Ah kebetulan pingin happy-happy', jadi enggak usah mikir segala macam," tutur Astrid di kanal YouTube Hitz Infotainment.
Terbang ke Bali
Tanpa curiga Astrid pun mentransfer uang sebagai tanda jadi. Mereka pun terbang ke Bali dan apesnya ketika tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Astrid dan Uya, kesulitan menghubungi orang yang bertanggung jawab untuk keperluan akomodasi mereka."Turun pesawat, tim aku telepon 'Mbak kita satu jam enggak dijemput. Aku langsung telepon dia (agen travel), aku di-block. Handphone Mas Uya juga di-block. Dan aku luntang-lantung di depan gate bandara," ucapnya.
"Serius itu duduk. Dan itu lucunya, kita benar-benar enggak marah, enggak apa, hanya ketawa. Kita ditipu, masih bisa ditipu," tambahnya.