"Karena durasi puasanya lebih lama. Selandia Baru (subuh) bisa jam 04.00 kalau enggak salah, atau jam 04.00 kurang, Magribnya itu kadang jam 20.30," kata Ario, Selasa 28 April 2020.
Dia pun kerap membahas perbedaan waktu tersebut bersama teman sesama muslim di Selandia Baru. Hal ini merupakan salah satu pengalaman yang tak terlupakan.
"Pengalaman saya dulu, saya sama teman saya liat kayak saya puasa lama banget, di Indonesia sudah buka, saya masih tunggu 3,5 jam lagi. Istilahnya di Selandia Baru lebih lama buka puasanya,” ucapnya.
Ario juga mengenang bagaimana masyarakat Selandia Baru sangat menghargai perbedaan dalam beragama. Sehingga dia tak menemukan hambatan ketika menjalani Ramadan di Selandia Baru
“Saya salut, New Zealand itu memiliki pemerintahnya dan masyarakat memiliki kesadaran dan toleransi yang tinggi. Teman saya walau enggak puasa tetap merayakan juga," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News