Addie MS (Foto:Antara/Rosa Panggabean)
Addie MS (Foto:Antara/Rosa Panggabean)

Addie MS: SBY Tidak Bisa Lari dari UU Pilkada

Agustinus Shindu Alpito • 01 Oktober 2014 10:10
medcom.id, Jakarta: Addie MS, memang berprofesi sebagai musisi. Tetapi, profesi Addie tidak lantas membungkam nuraninya untuk bersuara, terutama terkait persoalan sosial politik yang tengah melanda Indonesia.
 
Addie dikenal cukup kritis dalam menanggapi isu politik. Melalui akun Twitter @addiems, dia keras bersuara. Terakhir, persoalan Undang-undang Pilkada yang disorotnya. Dia menolak Pilkada dilakukan oleh DPRD, tanpa melibatkan rakyat.
 
"Tidak setuju Pilkada oleh DPRD? Kirim copy KTP, nama lengkap & nomor telpon ke email: kontras_98@kontras.com atau perludem@gmail.com," cuit Addie pada 28 September 2014.

Tdk setuju Pilkada oleh DPRD? Kirim copy KTP, nama lengkap & nomor telpon ke email: kontras_98@kontras.com atau perludem@gmail.com

— ADDIE MS (@addiems) 29 September 2014
Kicauan Addie seputar UU Pilkada terus berlangsung di lini masa Twitter.

"Berdoa, semoga saudara-saudara kita yang sedang berebut kekuasaan dengan mengatasnamakan rakyat, sadar dan mulai saling dukung bangun bangsa," tulis Addie, 30 September 2014.

Berdoa, semoga saudara2 kt yg sedang berebut kekuasaan dgn mengatasnamakan rakyat, sadar dan mulai saling dukung bangun bangsa.

— ADDIE MS (@addiems) 30 September 2014
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pendapat Addie dan sikapnya yang mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung, Metrotvnews.com mewawancarainya, Rabu (1/10/2014) pagi.
 
"(soal penggalangan masyarakat menolak UU Pilkada) Itu aku baca di Kompas, di headline Kompas disebutkan bahwa ada gerakan dari Kontras (komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak kekerasan) kalau ada masyarakat ingin menggugat dapat dilakukan dengan cara kirim (fotokopi) KTP. Kemudian (informasi itu) aku teruskan ke masyarakat via Twitter. Aku enggak kenal orang-orang di organisasi itu, intinya aku engga punya kepentingan langsung. Aku rakyat biasa, aku pengamen biasa yang menghibur masyarakat. Seperti masyarakat biasa lainnya juga yang punya nurani, aku terkadang terusik dan merasa perlu menyuarakan kegelisahan aku, dalam hal ini masalah sosial," beber Addie.
 
Konduktor Twilite Orchestra itu juga mengakui bahwa dirinya mendukung gerakan yang dilakukan Kontras dan sudah mengirimkan fotokopi KTP seperti yang diminta Kontras.
 
Sayang, karena padatnya kesibukan membuat suami dari penyanyi Memes ini tidak memiliki waktu lebih untuk terjun dan terlibat aktif dalam menggugat UU Pilkada.
 
"Aku belum ada ke arah sana (menggugat secara langsung atau menggalang gerakan sosial). Aku sifatnya yang secara fisik tampil itu tidak bisa karena ada keterbatasan waktu. Jadwal aku padat banget," kata pemilik nama lengkap Addie Muljadi Sumaatmadja.
 
Lebih lanjut, Addie memandang pemerintah terlibat secara aktif dalam menggulirkan UU Pilkada. Dalam hal ini, Presiden SBY tidak bisa 'melarikan diri.'
 
"Ini kita bicara mengenai Undang-undang Pilkada, sebenarnya itu munculnya dari pemerintah, SBY merestui itu bergulir. Begitu sampai ujungnya sekarang seperti ini. SBY dianggap begini-begitu. SBY tidak bisa lari, tidak bisa bikin jawaban seolah-olah itu bukan kehendak dia. Karena sikap seperti itu kontraproduktif. Masyarakat zaman sekarang tinggal Googling untuk mencari tahu bagaimana proses pengesahan undang-undang. Kalau SBY memang berpihak pada masyarakat, enggak ada pilihan lain selain berupaya semaksimal mungkin mewujudkan kehendak rakyat untuk Pilkada langsung. Jangan hanya janji," tandas Addie mengakhiri pembicaraan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan