"Dia langka. Dia punya suara indah, bakat bagus dan populer, tapi mau memperjuangkan orang lain dan ekosistem musik," kata Triawan dalam Akhir Cerita Cinta Glenn Fredly, yang ditayangkan Metro TV, Kamis 9 April 2020.
Triawan pun mengaku pernah bertanya apa tujuan dari perjuangan yang Glenn lakukan. Sambil berkelakar, Triawan membandingkan dirinya yang mungkin saja tidak akan melakukan hal serupa jika menjadi sosok Glenn.
"Saya pernah bercanda saya pernah tanya Glenn, kalau saya jadi dia, saya mungkin enggak mau capek-capek perjuangkan hal itu," ujar Triawan
Namun pertanyaan Triawan tak dijawab. Sambil tersenyum, Glenn tetap melakukan kegemarannya membantu sesama musisi dan semua orang yang ditemuinya.
"Tapi Glenn selalu perjuangkan itu," kenang Triawan.
Bahkan kata Triawan, di hari terakhirnya sebelum menutup usia, Glenn menyempatkan diri buat membantu orang lain. Dia membantu masyarakat yang kesulitan mendapatkan gula di kawasan Tangerang, Banten.
"Di hari terakhirnya, dia juga sempat membicarakan kelangkaan gula di pondok Ilir, Tangerang. Dia meminta stakeholder terkait buat memperhatikan warga, kasihan warga (kelangkaan gula)," kenang Triawan.
Lebih lanjut, Triawan mengaku sangat kehilangan sosok Glenn. Dia pun berharap sifat mulia yang ada pada diri Glenn bisa ditiru rekan sesama publik figur dan masyarakat Indonesia. Terkhusus sifat toleransi yang dimilikinya.
"Glenn memberikan contoh kepada para selebriti dan bintang, dia bukan hanya memetingkan popularitas, followers, like. Tapi dia memperjuangkan kepedulian terhadap toleransi dalam berbangsa," tandas Triawan.
Glenn Fredly menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Setia Mitra, Jakarta Selatan, pada Rabu petang, 8 April 2020. Dia menutup usia ke-44 karena mengidap penyakit meningitis atau radang selaput otak. Glenn dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Kamis siang, 9 April 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News