Pertimbangan menjual rumah ini diungkapkan oleh juru bicara perusahaan pengendali properti pada Kamis, 31 Juli 2014. Forbes melaporkan bahwa miliarder Tom Barrack Colony Capital, yang saat ini mengelola perkebunan sedang bersiap untuk menjual peternakan terkenal seluas 2.700 hektare itu.
Perusahaan swasta Barrack diketahui mengambil alih properti itu pada 2008 setelah membelinya seharga USD23,5 juta (Rp277 miliar) kala Jackson dijerat utang dan pasar properti sedang anjlok. Sejak saat itu, Colony Capital mengeluarkan uang USD5 juta per tahun untuk mendanai pemeliharaan properti. Jumlah tersebut dikombinasikan dengan utang asli mendatangkan investasi lebih dari USD50 juta (Rp589 miliar) dalam tujuh tahun.
Perwakilan keluarga Jackson yang tak disebutkan namanya mengatakan kepada Forbes bahwa mereka bingung menghadapi kemungkinan akan kehilangan rumah ikonik Raja Pop yang dibeli pada 1988.
"Kami frustrasi, kecewa, dan sedih. Kami menyayangkan, Michael kehilangan kontrol atas Neverland selama hidupnya akibat dari saran mantan manajernya," ujar dia.
Opsi lain yang muncul adalah mengubah Neverland menjadi sebuah sekolah seni pertunjukan atau situs seperti Elvis Presley Graceland. Namun, Los Olivos California, tempat Neverland berada, jauh dari pusat keramaian. Ditambah jalan-jalan pegunungan yang sempit dirasa tidak kondusif untuk menampung lalu lintas padat pengunjung.
Seorang analis investasi lokal mengatakan kepada Bloomberg bahwa Neverland bernilai USD35 juta menjadi USD50 juta, tergantung pada apa yang mereka lakukan dengan tanah itu. Analis lainnya memperkirakan bahwa angka penjualan bisa melambung hingga USD85 juta (Rp1,1 triliun).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
