Hewan yang dibawa oleh kolektor binatang Angelina Prisilia ini memiliki tubuh yang warna-warni, sangat menarik perhatian. Uniknya, hewan ini mirip dengan bunglon. Personel Slank pun sempat keliru.
"Chameleon ini bukan bunglon yang sering orang bilang. Jadi berbeda," ujar Angie, sapaannya, dalam program Vaksin Slank untuk Indonesia di Metro TV.
"Chameleon ini dari Indonesia bukan?" tanya vokalis Slank, Kaka.
Angie pun menjawab bahwa chameleon bukan berasal dari Indonesia, melainkan, hewan ini aslinya dari Madagaskar, Afrika. Hal itu merupakan fakta menarik yang baru diketahui para personel Slank.
Fakta lainnya, chameleon merupakan hewan pemakan serangga. Angie menjelaskan, hewan peliharaannya itu menyantap jangkrik, ulat, dubia, serta ada pakan khusus untuk chameleon.
Sementara itu, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin Slank untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental.
Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus". Tetapi, juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin Slank untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat," terang drummer Slank, Bimbim.
"Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," tambahnya.
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News