Olivia dilaporkan oleh sejumlah orang karena dianggap melakukan penipuan. Dia mengimingi calon korbannya bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tapi harus membayar sejumlah uang. Setelah korban memberikan uang, wanita yang akrab disapa Oi itu menghilang.
"Terlepas kejadian itu benar atau tidak benar kan pasti melalui proses. Tapi kalau judulnya penipuan atau upaya untuk lolos jadi Pegawai Negeri Sipil, berarti sebenarnya saling lapor saja," kata Farhat Abbas di Youtube Cumi Cumi.
Bagi Farhat, laporan kepolisian para korban itu sebenarnya menunjukkan kesalahan kedua belah pihak. Korban alias orang yang menyetorkan uang kepada Oi disebut Farhat juga bersalah karena melakukan perbuatan ilegal dengan membayar agar diterima menjadi PNS.
Karena itu, Farhat menganggap masalah ini memalukan bagi kedua pihak. Padahal, Badan Kepegawaian Negara (BKN) sudah menegaskan jika seleksi CPNS tidak dipungut tarif atau biaya masuk apa pun.
"Kita bisa melaporkan orang-orang yang menyogok atau membayar untuk jadi pegawai negeri. Jadi sebenarnya kasus ini sangat memalukan bagi saya," ucap Farhat.
Jumlah orang yang mengaku sebagai korban Oi mencapai 225 dengan kerugian Rp9,7 miliar. Sebagai orang yang pernah dekat, Farhat turut mendoakan masalah anak Nia Daniaty segera selesai.
"Tapi sebagai seorang mantan suami dan pernah jadi ayah anak ini, ya saya turut prihatin dan saya berdoa semoga masalah ini cepat terselesaikan," tutup Farhat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News