Jumat 1 Maret 2019, John Mayer resmi membuka oraganisasi yang bertujuan untuk membantu prajuri yang mengalami trauma pasca perang. Organisasi yang sudah dibentuk pada 2012 ini menyebut banyaknya prajurit veteran wanita yang jumlahnya terus meningkat.
Sejauh ini oraganisasi itu telah mengembangkan latihan rutin untuk menangani Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan membuat alat screening untuk memantau nutrisi yang dibutuhkan.
"Kami turun ke masyarakat dengan modal (penelitan) yang dimiliki untuk mengumpulkan cukup banyak bantuan berupa uang untuk benar-benar membangun program percontohan. Kami ingin program tersebut berfungsi dan membantu untuk banyak orang," kata Mayer terkait pekerjaan yang sedang dilakukannya bersama Heart and Foundation.
Selain itu, upaya kesehatan dan penelitian yang sedang dilakukan juga akan menjangkau komunitas militer dan veteran untuk bergabung dalam organinasi yang sudah dibangun oleh pria 41 tahun tersebut. Acara pertamanya bertajuk “How War Changes Women, How Women Change War” digelar pada Jumat 1 Maret 2019 yang dapat diakses melalui akun John Mayer maupun Heart and Armor Foundation.
Keresahan John Mayer terhadap kondisi para veteran berangkat dari ayahnya (Richard Mayer) yang merupakan prajurit dari perang dunia ke-2. Kepergiannya pada 2008 ke pangkalan marinir di Nort Carolina, Amerika menjadi titik balik ia membangun organisasi yang menyelamatkan
seseorang dari perang.
"Setelah saya pergi dan melihat barak (tentara), banyak prajurit terluka yang saya pikir mengubah saya sampai saat ini. Pengalaman itu menunjukkan kepada saya bahwa luka yang diakibatkan oleh perang sama sekali salah. Dan menarik bagi saya untuk menolong mereka," ujar John Mayer. (Mardinal Afif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
