Dokumen pengadilan yang diperoleh Billboard mengatakan, gugatan kepada Travis Scott dan perusahaan musik Live Nation sudah mencapai 400 gugatan oleh para korban. Pada tanggal 26 Januari 2022, panel yudikasi negara bagian Texas menyetujui pengumpulan litigasi dari pihak korban dan penyelenggara yang kemudian akan dipimpin oleh seorang hakim tunggal.
Setidaknya sebanyak 387 gugatan, yang dimana mewakili sebanyak 2.800 korban akan tergabung menjadi satu kasus.
Sebelumnya, konser Astroworld yang digelar pada tanggal 5 November 2021 tersebut merenggut korban jiwa sebanyak 10 orang dan ratusan orang lainnya terluka akibat para penonton yang berdesakkan.
Peristiwa ini dinilai terjadi karena penyelenggara konser dan Travis Scott yang lalai dalam mengontrol massa. Bahkan beredar video viral di sosial media memperlihatkan Travis Scott yang justru hanya termenung dan lanjut menyanyi ketika melihat salah satu penontonnya yang pingsan digotong.
Para penonton konser Astroworld sendiri juga tidak terkendali karena sempat menghalangi dan bahkan menaiki mobil ambulans yang sedang menuju ke lokasi penonton lainnya yang membutuhkan pertolongan.
Tak lama kemudian, melalui Instagram Story-nya, penyanyi dengan nama asli Jacques Bermon Webster II merekam video ucapan permintaan maaf, namun beberapa warganet menganggap permintaan maaf tersebut tidak serius.
"Saya ingin mengirimkan doa kepada para korban, kami sedang bekerja untuk menghubungi keluarga mereka untuk membantu mereka melewati masa sulit ini, penggemarku sangat berarti bagiku dan saya ingin meninggalkan mereka dengan pengalaman yang positif, jika saya bisa melihat apa yang terjadi, saya dapat membantu mereka (penonton) untuk mendapat bantuan," pungkas Travis Scott. (Yahya Nadim Oday)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News