Album ini menceritakan kisah Paul Vibhavadi, seekor kungkang bilingual tercepat di dunia yang sedang mencari ketenteraman. Konsep Paul Vibhavadi Vol. 1 berawal dari keinginan Phum untuk memperluas batasan-batasan bermusiknya.
“Saya sudah lama menyukai house music awal 2000-an dan ingin menggabungkan permainan gitar saya ke musik dengan BPM sepertI itu. Saat punya ide untuk membuat empat lagu ini, saya langsung kepikiran memakai alter ego,” kata Phum.
Ketertarikan Phum terhadap penggunaan alter ego dalam karya musiknya ternyata telah ada sejak dulu, saat dirinya melihat Tyler, theCreator sebagai Igor atau David Bowie sebagai Ziggy Stardust.
Baca Juga: Musisi Thailand Phum Viphurit Berkolaborasi dengan Thomas Ng Rilis Lagu Baru |
“Metode ini juga memungkinkan saya lepas dari menulis berdasarkan pengalaman pribadi dan menggunakan kemampuan menulis naskah untuk mengembangkan tokoh dan kisah di dalam dunia kecil yang baru ini,” lanjutnya.
Saat menentukan nama dan tokoh alter egonya, Phum tak perlu mencari jauh-jauh sebab kukang memang telah menjadi logoya selama dua tahun terakhir. Bukan cuma itu, Phum melihat ketenangan dari kukang sesuai dengan kepribadiannya.
“Nama Paul Vibhavadi itu berasal dari inisial nama saya, Phum Viphurit/Paul Vibhavadi. Vibhavadi adalah nama jalan yang cukup terkenal di Bangkok, dan Paul adalah nama yang saya pakai ketika sedang bermain FIFA atau NBA 2K,” ungkap Phum
Phum mengatakan nama Paul Vibhavadi juga selalu dipakainya dalam setiap tokoh di gim olahraga yang dimainkannya. Album ini membawa pendengar mengikuti perjalanan kungkang yang merasa tidak cocok hidup di kota, sehingga pergi mencari hutan magis Himmapan.
Deretan Lagu Dalam Paul Vibhavadi Vol. 1
Lagu pembuka dalam album ini berjudul “The Other Side” dengan hentakan irama house music menceritakan perjumpaan Paul dengan suku penyembah kungkang yang membuatnya terbuai oleh pemujaan.
Dibarengi komposisi dansa instrumental “Balter Baby” mengiringi momen Paul berhura-hura dengan suku tersebut sebelum ia pergi terbang di dalam gelembung berpijar.
Lagu berikutnya “Past Lives”, yang menampilkan rapper TangLedVoice. Lagu ini lebih kontemplatif yang mana Paul terbawa emosi sambil melayang dan mengenang kehidupannya yang lama.
Album ditutup dengan lagu “This Is the End”, disaat Paul mencapai pintu gerbang tujuannya dan harus mempertimbangkan apa yang harus ditinggalkan jika memutuskan untuk masuk.
Melalui Tokoh Fiktif, Phum Bisa Berkarya dengan Lepas
Walau album mini Paul Vibhavadi Vol. 1 adalah kisah tokoh fiktif, Phum masih
menemukan adanya kemiripan dengan kehidupannya sendiri. Hal itu membuat dirinya bisa berkarya dengan lebih jujur.
“Saya mengobrol dengan seorang teman seniman tentang proyek ini, dan ia berkata, ‘Kadang-kadang kalau memakai topeng, di saat itulah karya kita menjadi yang terjujur.’ Karena itu cuma ada saringan fisik, dan dibalik itu kita bisa mengungkapkan begitu banyak hal karena itu adalah pikiran dan ekspresi kita yang paling jujur dan murni,” ucap Phum.
Percakapan itu membuat Phum tertegun, dan menyadari kisah Paul Vibhavadi memang ada kemiripannya dengan kehidupan pribadinya.
Seperti yang diketahui Phum Viphurit belakangan ini gemar memakai kostum lengkap Paul Vibhavadi (Kukang) di unggahan Instagram maupun video musiknya. kata Phum menyenangkan menggarap toko dan proyek dalam album mininya ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News