"Sebelum bergabung dengan Sony Music, impian saya cuma sederhana. Ingin punya album berbahasa Inggris yang direkam di kamar. Ternyata kenyataannya melebihi dari apa yang saya impikan," kata Rendy.
Rendy mengalami sejumlah tantangan dalam menggarap album ini. Salah satunya kreativitas dalam menulis lagu. Rendy terakhir menulis lagu pada 2010. Saat dia bergabung dengan Sony Music pada 2011, Rendy harus memiliki lagu sendiri yang siap untuk direkam. Akhirnya, Rendy dapat menyelesaikan penulisan delapan lagu dalam dua bulan.
Rendy menyebut album ini sebagai penantian panjangnya dalam berkecimpung di dunia musik. Soal musikalitas, Rendy tidak ambil pusing. Dia tidak ingin terjebak dalam justifikasi genre di album debut ini.
"Gue enggak ada masalah kalau dibilang enggak ada identitas. Karena ini 'the journey,' karena yang ada di kepala gue bukan hanya musik pop, EDM (Electronic Dance Music), blues. Di kepala gue ada macam-macam (gagasan soal musikalitas)," ujar Rendy dalam jumpa pers di kawasan SCBD, Jakarta, pada Rabu (30/8/2017).
Album The Journey dirilis dalam format digital, fisik, dan edisi eksklusif box set.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News