Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka di Jl. Musyawarah No.34 B, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kabar meninggalnya Bakar turut dikonfirmasi oleh pegiat musik Wendi Putranto yang dikenal dekat dengan ranah musik bawah tanah Indonesia selama lebih dari dua dekade terakhir.
"Selamat jalan Bakar Bufthaim (drummer legendaris Rotor & Suckerhead). Sosok yang irit bicara dan ganas dalam bekerja. Dave Lombardo-nya Indonesia. Ketika Rotor rencana tur konser ke Amerika Serikat pada 1993, Bakar lebih memilih stay di Jakarta menjaga ibunya," tulis Wendi lewat Twitter.
Dengan meninggalnya Bakar, seluruh personel asli Rotor era album ikonik mereka Behind the Eight Ball sudah tiada. Sebelumnya, Judapran meninggal pada 1998, disusul Jodie Gondokusumo pada 2021, kemudian Irfan Sembiring pada 2021, dan hari ini Bakar Bufthaim.
Bersama Rotor, Bakar merilis tiga album yaitu Behind the Eight Ball, Eleven Keys, dan New Blood. Bersama band Suckerhead, Bakar merilis album Paranatural dan self-titled.
Kabar juga menjadi additional dan session player bagi sejumlah artis dan band ternama, mulai dari Edane, Ikang Fawzi, Anggun C Sasmi, sampai Nicky Astria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id