Peluncuran serangkaian video animasi ini merupakan fase berkreasi terbaru bagi The Panturas yang sebelumnya belum pernah meluncurkan karya visual untuk lagu-lagu instrumental mereka. Vokalis sekaligus gitaris The Panturas Abyan ‘Acin’ menyambut karya teranyar mereka dengan positif. Baginya, salah satu hal terpenting dari video animasi tersebut adalah bentuk kolaborasi antara para seniman/kreator yang membuat dunia industri kreatif menjadi lebih hidup.
“Seru sih! Ada yang agak serem dikit dan agak vulgar. Kayak anime, setiap tokoh ada arc-nya masing-masing,” tanggap Acin. “Kalau ide ceritanya dari tim illustrator, dari dulu Panturas bikin project selalu begitu agar terasa kolaborasinya,” pungkasnya.
Empat video animasi dari empat lagu dalam album Ombak Banyu Asmara itu menggambarkan kisah tiga tokoh pergi berlayar menuju di lautan. Di tengah pelayaran, muncul sosok raksasa mengamuk hingga membuat perahu yang tengah mereka naiki karam sampai ketiga tokoh itu pun terpencar ke perjalanan surealnya masing-masing. Di akhir cerita, sosok Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan kembali dihadirkan seperti dalam album sebelumnya (Mabuk Laut, 2018), kali ini sebagai figur seorang “ibu” yang menginterpretasikan tempat di mana setiap manusia kembali seusai perjalannnya.
Ula Zuhra, kolaborator ilustrator dalam serial animasi ini mengutarakan bahwa tidak ada pesan spesifik yang berusaha disampaikannya. Namun, setiap perjalanan yang dilewati ketiga tokoh tersebut diumpamakan seperti “limbo” dalam teologi katolik, yakni perjalanan di antara surga dan neraka sehingga mengutamakan fluidity dan surealisme dalam gambaran visualnya.
Dalam penggarapannya, Ula didampingi dua kreator lainnya yakni Dinda dan Brenda Christie sebagai tim animator. Menghabiskan waktu sekitar satu tahun, pengerjaan keempat animasi ini menemukan beberapa hambatan seperti penyesuaian Ula untuk mempelajari dan memahami hitungan jumlah gambar dalam setiap scene —frame per second (FPS)— serta pengembangan cerita yang memakan waktu untuk berkontemplasi. Ditambah, masing-masing anggota tim merupakan pekerja lepas di industri kreatif sehingga butuh banyak penyesuaian waktu untuk berembuk.
“Gue senang diberi kesempatan oleh Panturas karena ini project animasi pertama gue,” ujar Ula. “Mereka (The Panturas) menceritakan sebenarnya albumnya itu tentang apa, dari situ gue kembangkan dengan cerita orisinil yang gue kembangin sendiri,” ungkapnya mencerita ide di balik proses kreatif penggarapan serial animasi The Panturas.
Video animasi “Area Lepas Pantai”, “Menuju Palung Terdalam”, “Intana”, dan “Ombak Banyu Asmara” kini sudah tayang di kanal Youtube resmi The Panturas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id