(YouTube)
(YouTube)

Liputan Khusus

Cita Citata dan Kebangkitan RBT dari Mati Suri

Agustinus Shindu Alpito • 27 Februari 2015 23:09
medcom.id, Jakarta: Bicara musik digital, tak bisa lepas dari fenomena Ring Back Tone (RBT). Fenomena ini pernah subur dan menjadi sumber pendapatan besar bagi musisi dan label rekaman. Namun, sejak peristiwa “Black October” di 2011 di mana Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) membuat keputusan agar pihak operator seluler dan content provider untuk menarik konten dari masyarakat yang berlangganan guna mencegah pencurian pulsa, RBT tak lagi menjanjikan.
 
Telkomsel yang ikut menyediakan layanan RBT dengan nama NSP (Nada Sambung Pribadi) pun harus membangun ulang kepercayaan publik terhadap layanan ini. RBT menjadi bagian penting dari konten musik digital, selain dua bentuk lain, yaitu layanan steraming dan unduh musik.
 
Cita Citata dan Kebangkitan RBT dari Mati Suri

Perlahan namun pasti, industri RBT yang ambruk di 2011 kembali menunjukkan hasil. Kini, bagi musisi dan label rekaman yang memiliki lagu hits, RBT bisa diandalkan lagi.
 
“Ternyata sedikit demi sedikit (musik digital) mulai tumbuh dan industrinya bangkit. Tahun 2014 akhir tiba-tiba, coming from no where, Cita Citata meledak, “kata Tengku Ferdi Febrian, General Manager Digital Musik Telkomsel.
 
Dia menambahkan, Cita Citata berhasil mendominasi layanan RBT, streaming dan juga download Telkomsel sepanjang tahun 2014 lalu.
 
Seperti efek domino, kebangkitan RBT juga sejalan dengan menanjaknya akses penggemar musik ke bentuk musik digital yang lain, yaitu layanan streaming.
 
Ferdi mengatakan, berdasarkan data dari 2013 ke 2014, pencapaian RBT Telkomsel naik hampir dua kali lipat. Jumlah pelanggan Telkomsel yang menggunakan nada sambung pribadi kini mencapai 2,5 juta.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABE)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan