Menggunakan lima instrumen, yaitu drum bass dan gitar elektrik, keyboard, plus saksofon, Swing Boss Jazz sukses jadi pembuka festival musik Jazz Gunung hari pertama, Jumat (12/6/2015).
Tampil selama satu jam hingga pukul 16:00, Swing Boss Jazz juga menyelipkan lagu-lagu bertema nasionalisme, seperti Dari Sabang Sampai Merauke dan Kebyar-kebyar.
Swing Boss Jazz yang terbentuk sejak 2014 memang fokus membawakan lagu-lagu daerah. Lagu-lagu daerah seperti Suwe Ora Jamu dan Gundul-gundul Pacul berhasil dibawakan Swing Boss Jazz dengan ciri khas mereka yang kental dengan sentuhan swing dan bossanova.
"Musik Indonesia itu kaya, filosofi musiknya juga mendalam. Gundul-gundul Pacul misalnya, itu tentang filosofi pemimpin yang dapat amanat seperti menaruh nasi di atas kepala. Kalau nasinya jatuh, tidak ada yang bisa makan lagi," kata Jacob, pianis Swing Boss Jazz, kepada Metrotvnews.com, usai mereka tampil.
Soal alasan tidak memasukan instrumen tradisional, mereka punya alasan tersendiri, "Maunya bisa jual musik kita ke bule. Jaga kentalnya jazz tapi membawakan folk supaya terdengar jazz rasa Indonesia," sambung Jacob.
Beberapa penampil lain juga dijadwalkan tampil pada Jazz Gunung hari pertama, seperti Jay & Gatra Wardaya yang berkolaborasi dengan duo musisi jazz asal Korea Selatan, Su:m. Di malam hari, kelompok musik bentukan Djaduk Ferianto, Ring of Fire akan tampil bersama Tohpati dan Endah Laras. Lalu sang fenomena pop, Tulus, akan disuguhkan sebagai penutup pentas hari pertama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News