Digawangi oleh Surya Fikri (drum), Bagus Patria (bass), Abyan Zaki (gitar/vokal), dan Rizal Taufik (gitar), The Panturas selama ini dikenal lewat sound surf rock yang diperkaya aroma nusantara dan sentuhan lokal.
Dua lagu dalam maxi-single ini tak sekadar menjadi kelanjutan dari karya-karya sebelumnya, melainkan penanda eksplorasi baru dalam diskografi mereka. Menurut Surya Fikri alias Kuya, seluruh materi benar-benar ditulis dari nol dan menjadi bentuk “laboratorium eksplorasi” musik baru bagi unit surf rock asal Jatinangor ini.
“Kami benar-benar menantang diri kami sendiri. Musik, lirik, dan konsep ini benar-benar baru, lahir dari proses workshop yang intens. Bahkan saya cukup kaget ternyata output-nya bisa seperti ini,” ujar Kuya dalam keterangan resmi yang diterima Medcom.id.
baca juga:
|
Tentang Kiamat, Chaos, dan Imajinasi Ritual
Abyan Zaki alias Acin menyebut bahwa inspirasi utama dari "Knights of Jahannam" dan "Soma Gospel" ini datang dari pengalaman spiritual dan kekacauan kolektif yang mereka rasakan dalam beberapa tahun terakhir.
“Lagu-lagu ini terinspirasi dari banyak hal yang terjadi di sekitar kita belakangan. Ini kayak pengingat tentang akhir. Tentang kiamat, teman-teman. Ingatlah tentang kiamat,” tambah Acin.
Secara musikal, rilisan ini melanjutkan semangat eksperimental yang sudah mulai terasa sejak mini album Galura Tropikalia (2024), namun kini dibawa ke level yang lebih dalam. Acin menegaskan bahwa komposisi lagu di maxi-single ini tetap mengalir organik, bukan hanya sekadar gimmick.
“Kami memang gak pengen musiknya dibuat terlalu eksotis atau kayak ‘jualan budaya’. Unsur Sunda-nya di sini lebih ke elemen artistik. Sebagai tekstur, bukan gimmick,” tegas Acin.
Maxi-single ini juga menjadi titik balik setelah suksesnya EP Galura Tropikalia. Alih-alih mengulang formula lama, Acin dan kawan-kawan justru memilih menggali kemungkinan-kemungkinan baru. Mulai dari penggunaan lirik berbahasa Inggris, suntikan groove ala reggae 70-an di tengah nuansa Sunda, hingga struktur lagu yang lebih progresif, namun tetap bisa dinikmati oleh penikmat musik garage dan surf rock.
Bagus Patria alias Gogon, pun mengungkapkan bahwa pendekatan baru tersebut lahir dari selera personal yang akhirnya menyatu secara alami dalam proses aransemen.
“Sebenarnya gue lagi seneng banget sama bass line yang repetitif tapi catchy, jadi ya secara natural referensinya masuk ke 70s reggae,” ungkapnya.
Eksperimen tersebut pun berpadu mulus dengan warna lokal dan nuansa eksotis yang selama ini menjadi DNA dari The Panturas.
Salah satu sosok kunci di balik keberanian musikal ini adalah Ricky Surya Virgana, musisi dan produser kawakan yang kali ini mengambil peran penuh dalam membentuk fondasi lagu hingga dinamika keseluruhan aransemen.
Kuya pun menggambarkan proses kerja samanya dengan sang produser seperti anak les yang digembleng untuk memainkan setiap bagian dengan presisi. Namun setelah itu, semua anggota diberi ruang untuk “menghajar” lagu sesuai insting masing-masing, menciptakan kombinasi chaos dan kontrol yang unik.
The Panturas Menuju Rangkaian Tur Asia 2025
Dirilis bertepatan dengan persiapan Tur Asia 2025, maxi-single “Knights of Jahannam / Soma Gospel” juga memikul misi strategis yang lebih besar yakni, memperluas jangkauan The Panturas ke panggung internasional.
“Kami pengen karya ini nyebrang batas negara, kayak tur kami nanti,” harap Bagus Patria.
Tur ini akan membawa The Panturas ke enam negara Asia dalam waktu dua minggu. Rangkaian tur tersebut nantinya akan ditutup secara spektakuler lewat tiga penampilan di Fuji Rock Festival, Jepang, yang merupakan salah satu festival musik paling prestisius di dunia.
Bagi para personel, Tur Asia ini bukan sekadar agenda manggung, tetapi juga jendela baru untuk merajut mimpi yang lebih luas. Acin secara terbuka menyebut Taiwan dan Filipina sebagai destinasi yang paling ia nantikan, terutama karena dinamisnya skena musik independen di sana.
“Kami pengen ketemu teman-teman musisi di sana, belajar dan ngebuka kemungkinan kolaborasi,” tegas Acin.
“Knights of Jahannam / Soma Gospel” juga menjadi bukti bahwa The Panturas bukan sekadar band nostalgia atau pemuja ombak dari masa lalu. Mereka adalah kelompok kreatif yang terus tumbuh, berani bereksperimen, namun tetap menjaga benang merah identitas.
Bagi Sobat Medcom yang penasaran dengan karya terbaru The Panturas, maxi-single “Knights of Jahannam / Soma Gospel” akan dirilis di seluruh platform musik digital pada 11 Juli 2025, via Los Panturas Records.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id