Pencipta Lagu "Bangun Pemudi Pemuda"
Pencipta lagu "Bangun Pemudi Pemuda" adalah Alfred Simanjuntak. Ia adalah seorang guru sekaligus komposer yang lahir pada 20 September 1920 di Parlombuan, Bataklanden, Keresidenan Tapanuli, Hindia Belanda.Lagu "Bangun Pemudi Pemuda" diciptakan oleh Alfred Simanjuntak pada tahun 1943 di tengah masa penjajahan, menjadikannya bagian dari semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia. Lagu ini memiliki makna mendalam yang menjadikannya pilihan utama, khususnya untuk dinyanyikan dalam upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di sekolah-sekolah.
Makna Lagu “Bangun Pemudi Pemuda”
Lagu "Bangun Pemudi Pemuda" adalah sebuah seruan yang membangkitkan semangat dan kesadaran akan tanggung jawab generasi muda Indonesia. Lagu ini menggambarkan panggilan mendesak kepada para pemudi dan pemuda untuk segera bertindak dan berbakti kepada negara.Lagu “Bangun Pemudi Pemuda” menegaskan bahwa masa depan bangsa terletak di pundak mereka, menjadikannya kewajiban dan tanggungan yang harus dipikul terhadap nusa. Lagu ini menekankan pentingnya integritas moral dan etos kerja yang tinggi, menyerukan agar mereka senantiasa "sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas," serta menghindari banyak bicara dan fokus pada "kerja keras" yang nyata.
Pesan utama lagu “Bangun Pemudi Pemuda” adalah penekanan pada kemurnian hati dan pikiran sambil tetap menjaga sopan santun dan perilaku yang baik, membentuk potret ideal seorang warga negara yang berbakti, berintegritas, dan pekerja keras.
Lirik Lagu “Bangun Pemudi Pemuda”
Bangun pemudi pemuda IndonesiaTangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmulah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negeri
Bertingkah laku halus hai putra negeri
Sejarah Peringatan Hari Sumpah Pemuda
Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober untuk mengenang peristiwa Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI).Pelaksanaan Kongres Pemuda II
Kongres ini berlangsung pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di Jakarta, bertujuan untuk memperkuat semangat persatuan dan kebangsaan Indonesia. Rapat dilaksanakan dalam tiga sesi di lokasi yang berbeda:- Sabtu, 27 Oktober 1928: Rapat pertama di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng.
- Minggu, 28 Oktober 1928 (Pagi): Rapat kedua di Gedung Oost-Java Bioscoop.
- Minggu, 28 Oktober 1928 (Sore): Rapat ketiga (penutup) di Gedung Indonesische Clubgebouw, Jalan Kramat 106, Jakarta.
Lahirnya Ikrar Sumpah Pemuda
Gagasan pokok Sumpah Pemuda dicetuskan oleh Mohammad Yamin dalam secarik kertas pada hari ketiga kongres. Trilogi yang ia ajukan adalah: Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia.Gagasan ini awalnya disetujui sebagai Ikrar Pemuda, namun kemudian diubah oleh Yamin menjadi Sumpah Pemuda. Teks ikrar tersebut ditulis menggunakan Ejaan Van Ophuijsen, yang menggunakan ciri penulisan seperti 'oe' untuk bunyi 'u'.
Peristiwa Kongres Pemuda II dan lahirnya Sumpah Pemuda menjadi inspirasi utama bagi perjuangan kemerdekaan. Untuk mengenang semangat persatuan dan perjuangan generasi muda tersebut, Pemerintah Indonesia menetapkan tanggal 28 Oktober sebagai Hari Sumpah Pemuda setelah kemerdekaan pada tahun 1945.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id