Meski mengusung nama keroncong sebagai judul konser, Sundari tak ingin kaku menerjemahkan musik keroncong dalam pentasnya.
Dia menggaet sejumlah musisi lintas generasi dan jenis musik. Mereka ialah Ikke Nurjanah, Rossa, Kunto Aji, Didi Kempot, dan DJ Winky Wiryawan.
"Bertepatan dengan hari Kartini, rasa syukur karena diberi kesehatan. Saya merasakan 40 tahun berkarya di bulan kelahiran saya. Bahwa musik keroncong masih ada dan masih banyak penggemarnya. Untuk itu, di sini saya mengajak masyarakat dan generasi muda supaya menghargai musik keroncong," kata Sundari dalam jumpa pers di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Upaya Sundari melibatkan musisi muda yang relevan terhadap tren musik saat ini, tidak lepas dari misinya melestarikan keroncong.
"Generasi muda punya budaya sendiri. Tapi ternyata memperdengarkan musik keroncong kepada generasi muda tidak mudah. Saya membuat Yayasan Keroncong Indonesia yang memikirkan bagaimana keroncong bisa didengarkan anak muda. Caranya dengan cross-genre musik. Ini pertama kali diadakan pentas keroncong dengan menyasar penonton segala umur," terangnya.
Konser ini didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata, dengan harapan komunitas keroncong bisa dikelola secara lebih profesional dan terorganisir sehingga dapat dijadikan agenda pariwisata.
Sundari juga menunjuk musisi Dwiki Dharmawan sebagai music-director konser ini. Sebanyak 40 musisi pengiring disiapkan Dwiki untuk menunjang produksi musik dalam konser di ruangan berkapasitas 1.100 penonton itu.
"Awalnya saya sedikit galau, karena saya bukan ahli musik keroncong. Rupanya Bu Sundari dan Intan tidak melihat saya sebagai ahli musik keroncong, tapi menghendaki ada revitalisasi dan kelanjutan," ungkap Dwiki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News