Merasakan kesuksesan komersial dengan menempatkan singel di puncak tangga lagu sudah berkali-kali dia rasakan. Begitu juga dengan menerima penghargaan sekelas Grammy Award.
Dengan segala pengalaman itu, ayah tiga anak itu tak lagi berambisi dalam menjalani kariernya sebagai musisi.
“Saya (saat ini) hanya bersenang-senang. Saat saya muda, saya memimpikan memiliki album nomor satu, singel nomor satu. Saya sudah merasakan itu semua. Saya sekarang hanya ingin terus membuat musik yang baik, menikmati hidup,” kata Marx saat ditemui sebelum tampil di konser Beautiful Goodbye World of Tour 2016 yang digelar di Grand Ballroom Kuningan City.
“Saya sangat mencintai kehidupan saya. Saya suka berada di rumah tetapi juga mencintai pekerjaan saya. Pergi ke penjuru dunia dan bernyanyi untuk orang-orang. Itu luar biasa. Pekerjaan yang sangat luar biasa.”
Selain menjaga kariernya dengan tetap menggelar konser di berbagai negara, Marx juga sesekali merilis singel baru. Dia merasa zaman sekarang lebih efisien jika musisi seperti dirinya merilis singel daripada album.
Soal hubungannya dengan Indonesia, Marx mengaku sudah tak asing lagi dengan Jakarta.
“Saya pertama kali ke sini tahun 1990. Lalu kembali lagi beberapa tahun setelah itu, ini sepertinya kunjungan saya yang ke-empat atau ke-lima. Terakhir ke sini tahun 2011 (konser di Gandaria City Skeeno Hall). Soal penonton, tentu penonton di Detroit beda dengan penonton di Cleveland, tergantung konsernya. Anda tidak bisa membandingkan,"
"Di Asia penonton liar dan kadang tenang, tetapi saya suka yang liar, saya enggak suka yang cuma dia saja. Tetapi mereka semua penggemar yang baik dan mencintai musik. Saya selalu senang sehingga saya memilih mengakhiri tur di sini (Asia)," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
