"Jadi, alat musik yang ada di Borobudur itu kalau dibikin maping, kita akan ketemu dengan banyak sekali alat musik yang sekarang masih dimainkan di 34 provinsi," ucap Trie Utami dalam Shindu's Scoop Medcom.id.
"Dan kalau kita buka lagi lebih besar kita akan bertemu dengan alat-alat musik yang tersebar minimal di 40 negara," tambahnya.
Data tersebut berdasarkan hasil penelitian Trie Utami bersama sejumlah musisi, arkeolog, serta sejarahwan. Hingga saat ini, timnya telah memelihara sekitar 197 alat untuk membangun program Sound of Borobudur.
"Dibantu dengan teman-teman musisi, khususnya Dewa Budjana sebagai music director, Mas Purwacaraka sebagai eksekutif produser. Kami sudah membuat 12 komposisi dan sekitar tiga video klip dan menyelenggarakan satu seminar dan satu international conference," tuturnya.
Ada fakta unik lainnya yang ditemukan dari penelitian tersebut, yakni terkait Borobudur yang merupakan pusat budaya di Indonesia dibandingkan dengan negara lain di dunia. Tentunya, hal ini berdasarkan verifiksi data dari arkeolog dan sejarahwan.
"Pada abad yang sama, Borobudur adalah satu-satunya situs yang merekam alat musik paling banyak. Jadi boleh dikatakan sebetulnya Borobudur adalah repositori data tentang instrumen musik dunia di abad ke-8," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News