"Sejak mendengarkan kompilasi Skepticalburn Vol. 1 karya Madsure dan kawan-kawan, saya langsung tertarik untuk mengajaknya berkolaborasi," kata Dea Anugrah.
Bicara hip-hop tentu tidak bisa dilepaskan dari kedalaman lirik yang menjadi karakteristik utama. Dea sendiri memberi perhatian pada penulisan lirik sebagai salah satu kekuatannya. Bukan semata bertumpu pada kecepatan rima, tetapi makna dari tiap silabel.
"Kalau kita cari tahu, bakal segera ngeh bahwa musik hip hop Indonesia, tuh, udah jauh lebih keren dibandingkan citranya yang nempel di benak kebanyakan penikmat musik Indonesia. Ini genre yang sangat kaya dan perkembangannya luar biasa pesat."
"Mungkin masih ada yang beranggapan bahwa flow ngebut tuh wajib. Padahal nggak juga. Kita kan bukan anak pejabat yang lagi tabrak lari," kata Dea.
Dari musikalitas, "Isaac" memperdengarkan nuansa hip-hop 90-an yang kental dengan R&B, soul, hingga sisipan vinyl scratch.
Dea berencana membungkus materi-materi awal kariernya sebagai rapper ke dalam album mini yang akan dirilis tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News