Melalui media Turki, Daily Sabah pada Selasa, 26 Maret 2024, promotor Ozcan Ertas mengaku telah menyelesaikan serangkaian perjanjian untuk bisa membawa Swift ke Istanbul.
Dalam permohonannya, Taylor Swift diundang untuk bisa konser The Eras Tour di Istanbul pada Februari 2025. Bila proposal disetujui, tiket akan mulai dijual pada 20 November 2024. Tidak hanya melamar Taylor Swift, tetapi Ertas juga melamar Jay-Z untuk konser di Istanbul pada 2025.
"Kami bertujuan untuk memperkuat kancah musik Turki di kancah internasional dan memberikan pengalaman tak terlupakan bagi pecinta seni dengan menjadi tuan rumah bagi bintang dunia seperti Taylor Swift dan Jay-Z di Turki, kami bertujuan untuk menawarkan pengalaman unik kepada para penggemar musik," kata Ertas.
"Kami akan mengirimkan 200 truk peralatan yang datang dari luar negeri untuk panggung tersebut. Konser ini akan mempertemukan kekayaan budaya dan keragaman musik Turki dengan dunia," ungkapnya.
| baca juga: Konser Taylor Swift di Singapura Sukses, Negara ASEAN Lain Jangan Iri |
Meskipun demikian, belum ada pernyataan resmi dari manajemen Taylor Swift terkait penambahan jadwal The Eras Tour yang dimulai sejak Maret 2023.
Hingga 27 Maret 2024, The Eras Tour masih menjadwalkan Vancouver, Kanada sebagai tanggal terakhir tur ini, yakni pada 6-8 Desember 2024.
Turki menambah panjang sederet negara yang mengajukan diri kepada Taylor Swift untuk bisa didatangi dalam rangka The Eras Tour.
Swifties, sebutan penggemar Swift mencatat setidaknya negara tersebut adalah Romania, Yunani, Filipina, India, Malaysia, Indonesia, Thailand, Selandia Baru, Afrika Selatan, Maroko, Chili, dan Peru.
Daya tarik The Eras Tour dari Taylor Swift bukan hanya datang dari permintaan jutaan penggemar yang belum menonton konser tersebut, melainkan kemampuan tur ini juga meningkatkan ekonomi setempat yang dijuluki Swiftonomics.
Salah satu negara yang mengalami Swiftonomics adalah di Singapura, satu-satunya lokasi The Eras Tour di Asia Tenggara pada 2024.Melansir Bloomberg, mereka memprediksi Singapura cuan setidaknya 200 juta USD atau Rp3,1 triliun.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membicarakan hal yang dibutuhkan Indonesia untuk memfokuskan sektor pariwisata dengan memberi intensif lebih.
“Pertama, kita membutuhkan apa yang bisa dilakukan oleh pemerintah Singapura dan Australia, yaitu mendatangkan Taylor Swift,” kata Sandiaga Uno dalam kanal YouTube Bloomberg Television pada Selasa, 20 Februari.
“Kita membutuhkan Swiftonomics dalam pariwisata Indonesia,” imbuhnya.
(Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
