Di tengah banyaknya musisi baru bermunculan, Titiek Puspa tak hanya bangga dengan kreativitas generasi muda, tetapi juga menyoroti pentingnya perlindungan hak-hak para pencipta lagu.
Ia menyampaikan harapan besar agar pemerintah ke depan lebih memperhatikan kesejahteraan para penulis lagu. Menurutnya, perjuangan atas hak cipta dan royalti menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
“Itu kewajiban orang ada. Karena tahu nggak, terutama untuk pencipta (lagu) itu cuman efek berapa, sedang penyanyinya bisa dapat banyak. Sedangkan penciptanya? Itu harus diupayakan betul-betul,” tegas Titiek Puspa kepada Medcom.id.
baca juga: Titiek Puspa Meninggal, Ahmad Dhani Usul Jadikan Pahlawan Komposer Indonesia |
Baginya, keberadaan pencipta lagu tidak bisa dipandang sebelah mata. Musik yang dinyanyikan oleh penyanyi, pada dasarnya lahir dari tangan kreatif para penulis lagu. Oleh karena itu, sudah seharusnya perlindungan atas hak-hak mereka diprioritaskan.
“Tanpa penyanyi, mau nyanyi apa? Tapi tanpa pencipta, mau nyanyi apa juga?” ungkapnya penuh makna.
Selain membahas soal hak cipta, Titiek Puspa juga mengaku bangga melihat kemajuan musik Indonesia yang kini semakin beragam dan kreatif. Ia kagum dengan anak-anak muda yang mampu menciptakan lagu-lagu baru dengan warna musik kekinian. Namun, ia juga menyadari bahwa selera musik zaman sekarang berbeda dengan zamannya dulu.
“Aku sekarang biar anak sekarang yang tampil. Aku bikin lagu, aku dengerin sendiri nggak enak. Melodinya aku sama melodinya anak sekarang tuh kayak bertempur,” ujarnya sembari tertawa.
Meski begitu, Titiek Puspa tetap optimis dengan generasi penerus di industri musik. Ia berharap para pemimpin yang berasal dari kalangan musisi, seperti Yovie Widianto dan Giring Ganesha, mampu memperjuangkan hak-hak pelaku seni, khususnya pencipta lagu.
“Aku mengharapkan sekali, karena mereka tuh orang yang saya kagumi. Kita diberi itu bukan untuk kepentingan sendiri, tapi untuk negara dan bangsa,” pesan Titiek Puspa.
Lebih jauh, Titiek Puspa juga menyoroti pentingnya membangun kesadaran spiritual dan rasa kemanusiaan di tengah perkembangan zaman. Menurutnya, pendidikan tentang etika dan rasa saling menghargai harus ditanamkan sejak dini di sekolah.
“Di sekolah itu harus ada pelajaran tatap ramah, pelajaran kemanusiaan. Karena sekarang banyak kejadian yang membuat saya bertanya-tanya, kok bangsa ini bisa jadi begini?” tutupnya penuh harap.
Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Titiek Puspa sempat dilarikan ke rumah sakit akibat kelelahan usai menjalani proses syuting untuk sebuah program televisi. Sejak saat itu, pihak keluarga bersama tim medis terus memberikan pemantauan intensif dengan harapan besar agar sang legenda bisa segera pulih dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan Titiek Puspa memang mengalami pasang surut. Ia pun sempat beberapa kali menjalani pengobatan di luar negeri demi menjaga kestabilan kesehatannya. Meski begitu, semangat dan dedikasinya terhadap dunia seni tetap tak pernah surut, menjadikannya sosok yang terus menginspirasi hingga akhir hayatnya.
(Nithania Septianingsih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News