Secara harfiah, "sadrah" berarti pasrah atau berserah. Bagi for Revenge, lagu ini bukan sekadar curahan kesedihan, melainkan sebuah bentuk pemuliaan dari rasa sakit itu sendiri.
"Kami membayangkan bahwa 'Sadrah' menceritakan tentang sebuah kekalahan cinta yang justru menjadi awal dari sebuah perjalanan baru bagi sang tokoh utama," ungkap sang vokalis, Boniex kepada Medcom.id.
"Lagu ini sangat memancarkan pergulatan batin yang terjadi, ketika sang tokoh utama kesulitan memproses kesedihan barunya, namun di sisi lain, dia harus segera melapangkan dadanya," lanjutnya.
| baca juga: Penonton Konser for Revenge Menangis di Panggung Curhat soal Perceraian |
Bukan sekadar lirik penuh luka, for Revenge juga selalu menyelipkan “penawar” dalam karya mereka. Hal ini diungkapkan oleh drummer Chimot, yang menyebut sumber inspirasi itu datang dari Al-Quran.
"Setiap keluh kesah manusia, Al-Quran itu jawabannya sebenernya. Semua ada jawabannya di situ, tentang lu patah hati, kecewa sama kehidupan, dan apapun, penawarnya tuh ada di Al-Quran," ungkap Chimot dalam siniar Shindu's Scoop.
Penawar itu kerap mereka hadirkan secara tersirat, salah satunya lewat angka yang muncul di akhir video musik. Angka tersebut merujuk pada surat dan ayat dalam Al-Quran yang relevan dengan tema lagu for Revenge.
"Makanya ketika for Revenge membuat lirik-lirik sedih, pasti ada penawarnya. Di belakang video klip for Revenge itu pasti ada ayat, nah itulah penawarnya," tutup Chimot.
Dalam video musik "Sadrah", angka yang muncul pada akhir video adalah 25:20, merujuk pada Surat Al-Furqan ayat 20:
“Kami menjadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Tuhanmu Maha Melihat.”
Pesan itu seakan menjadi penutup sekaligus pengingat, bahwa di balik rasa sakit dan kesedihan, selalu ada ruang untuk kesabaran dan harapan baru.
Lirik Lagu for Revenge - "Sadrah":
[Verse 1]
Aku yang dipaksa menyerah
Jadi yang paling salah
Sementara kau dengannya
[Verse 2]
Aku yang kini terbuang
Kau jadikan pecundang
Sementara kau bersulang
[Chorus]
Sudahlah
Kali ini aku kalah
Kehilangan mahkota
Kau dan dia pemenangnya
[Verse 3]
Berakhir, tak usah khawatir
Tak mengapa, kuhanya harus terima
Tersingkir, tak usah permisi
Tak mengapa, bahagialah bersamanya
[Chorus]
Sudahlah
Kali ini aku kalah
Kehilangan mahkota
Kau dan dia pemenangnya
Sudahlah
Kali ini kuberserah
Kehilangan segalanya
Kau dan dia pemenangnya
[Bridge]
Lelah harus bijaksana
Saat kita yang terluka
Lelah harus bijaksana
Saat kita yang terluka
[Chorus]
Sudahlah
Kali ini aku kalah
Kehilangan mahkota
Kau dan dia pemenangnya
Sudahlah
Kali ini kuberserah
Kehilangan segalanya
Kau dan dia pemenangnya
[Outro]
Sepatutnya kau rayakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
