Konser for Revenge Sang Derana (Foto: Medcom)
Konser for Revenge Sang Derana (Foto: Medcom)

Penonton Konser for Revenge Menangis di Panggung Curhat soal Perceraian

Elang Riki Yanuar • 19 Juli 2025 22:23
Jakarta: Konser perdana For Revenge bertajuk Sang Derana di Ecovention Hall, Ancol, Sabtu, 19 Juli 2025. Tak hanya menyuguhkan kolaborasi musik yang kuat dan penuh energi, di balik gemuruh panggung, band asal Bandung ini menyisakan ruang khusus untuk para for Revenge Family (sebutan untuk para fans).
 
Salah satunya adalah Henri, penggemar asal Jakarta, yang terpilih untuk membacakan kisahnya langsung di atas panggung. Momen ini terjadi saat sang vokalis, Boniex Noer, memandu sesi spesial tersebut.
 
Henri mengaku kaget ketika menerima kabar dirinya terpilih. Namun suasana berubah haru saat Henri memulai kisah yang ia tujukan untuk mantan istrinya.

“Cerita ini sebenarnya saya tunjukkan untuk mantan istri saya. Saya sudah berpisah dari dia sejak Februari 2025. Sejak itu, saya tidak pernah mendapatkan kabar lagi darinya,” ucap Henri dengan suara yang bergetar.
 
baca juga: 
 

 
Ia mengisahkan bahwa meski masih bisa bertemu dengan anak semata wayangnya yang kini tinggal bersama sang mertua, dirinya benar-benar terputus komunikasi dengan sang mantan istri.
 
“Saya cuma mau bilang, lu pantes bahagia dengan cara lu sendiri, begitu juga gua. Tapi untuk anak kita, bahagianya dengan cara kita. Bukan sendiri-sendiri.” ujar Henri.
 
Di tengah cahaya sorot yang menyinari panggung, Henri tak kuasa menahan air mata. Tubuhnya membungkuk pelan, wajahnya menunduk, dan suasana Ecovention Hall mendadak hening. Boniex Noer, sang vokalis, langsung memeluknya erat di hadapan ribuan penonton, menciptakan momen yang membuat banyak orang di arena turut meneteskan air mata.
 
Penonton Konser for Revenge Menangis di Panggung Curhat soal Perceraian
 
Pesan Henri mengalir seperti surat terbuka, bukan untuk mencari simpati, tapi sebagai bentuk keikhlasan dan harapan untuk masa depan anaknya.
 
“Kalau lu punya waktu, lu punya kesempatan, dan lu punya keberanian, telepon gua. Kontak dan alamat gua masih sama. Kita duduk bicara, empat mata. Bukan soal lu dan gua, tapi soal anak kita. Gua gak akan ganggu hidup lu, tapi gua mohon, sekali ini aja, kita ngobrol.” tambahnya.
 
Usai menyampaikan pesannya, tepuk tangan panjang dari penonton mengiringi Henri turun dari panggung. Sebuah momen yang tak hanya menyentuh hati, tapi juga mempertegas bahwa konser ini lebih dari sekadar hiburan for Revenge membuka ruang bagi luka-luka kecil di dalam diri setiap orang untuk diterima dan didengar.
 
Setelah momen mengharukan ini, band langsung membawakan lagu “Untuk Siapa” sebuah lagu balada yang liriknya menyayat dan sering disebut sebagai salah satu lagu paling menyentuh milik mereka.
 
Konser Sang Derana telah menjadi rumah sementara bagi kisah-kisah yang tertunda. Dan malam itu, kisah Henri menjadi pengingat bahwa musik bukan cuma tentang nada, tapi juga tentang keberanian untuk menyampaikan isi hati.
 
(Cony Brilliana)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan