Ermy yang dijuluki 'The Lady of Jazz' membeberkan rahasianya menghidupi dan menghayati lagu saat bernyanyi.
"Karena kita nyanyi ada liriknya, jadi harus sesuai dengan lirik. Kalau lagunya sedih kita gak mungkin nyanyi sambil tertawa, jadi ngikutin dengan lirik." tutur Ermy.
Ermy lalu memberi contoh karya romantisnya berjudul "Kasih" yang meledak menjadi terkenal pada masanya.
"Kayak lagu "Kasih" itu kan bahagia, ibaratnya kamu cintai saya itu terserah, yang penting saya cinta kamu, jadi bikin hati kita bahagia. Jadi kita nyanyi apa aja berdasarkan lirik dan nyanyi harus dari hati." ucapnya.
Penyanyi itu juga membandingkan zaman dulu dengan sekarang. Pada eranya, Ermy banyak mendapatkan surat, sementara sekarang dia lebih sering melakukan interaksi dengan penggemar lewat sosial media.
"Dulu kan gak seperti sekarang bisa lewat media sosial, dulu kan pakai surat, pakai nomor PO Box, kan yang terima orang label semua bukan ke saya. Beberapa surat mereka yang balas, kalau pertanyaan susah saya bantu jawab. Semua isi surat senang, sampai sekarang di Facebook dan di lainnya juga." katanya.
Dia lanjut bercerita kalau dirinya tetap beradaptasi dengan perkembangan musik zaman sekarang. Ermy bahkan bekerja sama dengan produser musik berumur 32 tahun, Marco Steffiano untuk tetap ikut tren kalangan muda.
"Justru ini satu pengalaman yang baru buat saya, karena di umur segini, kita kerja sama dengan Emotion Entertainment, kan banyak yang muda-muda. Jadi mungkin penggemar saya ibaratnya, lagu apa saja yang saya keluarkan, temponya seperti apa, mereka tetap menunggu lagu Ermy Kullit. Sasarannya lebih ke milenial, dicarilah produser musik yang lebih muda, kita dapat Marco, mereka yang atur semua dan saya tinggal manut aja." jelasnya. (Yahya Nadim Oday)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id