Dalam perjalanannya, Pee Wee Gaskins tumbuh menjadi grup musik yang memiliki basis penggemar terbilang banyak dan masif.
Ditemui saat peluncuran album terbaru A Youth Not Wasted, Dochi, sang bassist menceritakan bagaimana mereka bisa lepas dari jerat para haters dan terus eksis.
"Jadi semakin gua respons semakin nambah (haters). Jadi gua mengurangi waktu membalas mereka dan akhirnya Pee Wee Gaskins main di Filipina, Malaysia. Pokoknya kita buktiin melalui karya," ujar Dochi di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (10/3/2016).
Dochi lantas mengenang masa-masa saat Pee Wee Gaskins mendapat fitnah keji yang berujung perlakuan brutal secara fisik.
"Kalau sekarang sudah enggak ada, terakhir di 2010-an. Jadi waktu kita manggung di Surabaya, seminggu sebelum manggung ada isu Pee Wee Gaskins bakar bendera Bonek (kelompok suporter Persebaya) gitu. Jadi kami agak ngeri gitu. Haters sudah mulai kreatif mencari alasan. Yang parahnya pernah manajer kita waktu kita naik taksi habis mengantarkan kami interview di radio. Terus taksi kita digedor orang naik motor. Pas dia keluar dipukuli," papar Dochi.
Lepas dari semua yang pernah menimpa, Pee Wee Gaskins tak begitu saja patah semangat. Mereka semakin solid dan bahkan baru saja bergabung dengan label yang memiliki jaringan internasional, Universal Music Indonesia.
Pada awal bulan ini, grup yang terdiri dari Dochi (bassist), Sansan (vokalis, gitaris), Reza Omo (synthesizer), Aldy Kumis (drummer), dan Ayi (gitaris) itu sukses menjadi band pembuka dalam konser grup musik asal Australia, 5 Seconds of Summer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id