"Ada orang yang memainkan alat musik. Begitu didalami terus, ternyata dari kajian dan riset yang sudah ada, ternyata di Borobudur itu terpahat 226 alat musik," tutur Trie Utami dalam Shindu's Scoop Medcom.id.
"Kemudian, saya meminjam skripsinya Ibu Rosnani dari Universitas Indonesia yang lulusnya tahun 80-an. Ternyata, dari data arkeologi, di situ ada sekitar 42 atau 45 jenis alat musik," tambahnya.
Selain itu, mereka melakukan riset lebih lanjut dengan banyak kajian yang ditelaah, termasuk hasil observasi di lapangan. Hasilnya, banyak panel relief yang menggambarkan sejumlah orang pada abad ke-8 bermain musik bersama dalam format ansambel.
Ia menjelaskan, hasil penelitian membuktikan bahwa pada zaman itu telah ada permainan alat musik dengan format ansambel. Setidaknya, apabila sudah ada empat kelengkapan kategori, maka menunjukkan sebuah bangsa yang sudah maju.

Keempat kategori ansambel tersebut ialah idiophone (alat musik yang dipukul), aerophone (alat musik yang ditiup), membranophone (alat musik yang memakai membran), dan chordophone (alat musik dawai). Zaman kini, apabila kelengkapan kategori ansambel itu dimainkan satu waktu yang sama, disebut dengan band.
"Kalau dalam satu panel relief itu orang memainkan musik dengan format ansambel, berarti ada komposisi, ada aransemen, ada balance, ada dinamika. Paling tidak kita sudah mengenal tatanan musik modern," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News