Sabrina Carpenter. (Foto: Instagram)
Sabrina Carpenter. (Foto: Instagram)

Sabrina Carpenter Awalnya Ragu Lagu "Espresso" Bisa Diterima Pendengar

Agustinus Shindu Alpito • 01 Januari 2025 11:29
Jakarta: Penyanyi asal Amerika Serikat, Sabrina Carpenter baru-baru ini mengungkapkan alasan mengejutkan di balik keraguannya apakah lagu hits-nya “Espresso” akan diterima oleh pendengar.
 
Dalam wawancara dengan The Hollywood Reporter, penyanyi yang berusia 25 tahun ini mengaku awalnya tidak yakin apakah lagu tersebut akan mendapatkan sambutan hangat.
 
Adanya keraguan Carpenter terbantahkan dengan keberhasilan besar “Espresso”, yang menjadi lagu paling banyak diputar di Spotify sepanjang tahun 2024 dengan lebih dari 1,6 miliar streaming. 

Lagu ini juga meraih kesuksesan lain, termasuk enak nominasi Grammy 2025 seperti “Record of the Year” dan “Best Pop Solo Performance”. 
 
Selain itu, ia juga bekerja dengan Dunkin’ Donuts untuk minuman Sabrina’s Brown Sugar Shakin Espresso, menyebut keberhasilan lagunya sebagai sesuatu yang “kismet”, atau takhir.
 
“Cara segalanya berjalan seakan sudah diatur. Saya tidak pernah menyangka orang-orang akan menyukainya sebanyak ini, tetapi saya bersyukur," kata Sabrina Carpenter dikutip pada 2 Januari 2025.
 
 
Baca juga: Sempat Gagal Nikah, Ayu Ting Ting Didoakan Ibu Dapat Jodoh di Tahun 2025

 
Saat pertama kali “Espresso” pada April 2024, Carpenter merasa waktu peluncuran lagu tersebut kurang tepat. 
 
"Saya ingat berpikir untuk merilis lagu ini di awal musim panas, tetapi kopi, terutama espresso, lebih identik dengan musim gugur," jelasnya. 
 
Namun, keyakinannya terhadap pesan dan kepercayaan diri yang terkandung dalam lagu tersebut akhirnya mendorongnya untuk tetap meluncurkannya.
 
"Saya tidak tahu apakah lagu ini akan terhubung dengan pendengar, tapi saya suka lagu ini, dan itu yang terpenting bagi saya pada saat itu," tegasnya. 
 
Tak hanya itu, penyanyi berambut pirang ini juga mengakui bahwa daya tarik lagu ini terletak pada kesan “addictive” atau membuat pendengar ketagihan. 
 
"Saya tidak menulisnya dengan niat itu, tetapi mendengar banyak orang terus memutarnya tentu membuat saya senang," tuturnya.
 
Menariknya dalam wawancara dengan The Guardian pada Agustus, Carpenter mengungkapkan bahwa “Espresso” merupakan bentuk manifestasi pada saat itu.
 
"Tidak ada yang menyukai saya secara romantis, tidak ada yang tergila-gila pada saya," katanya sambil tertawa.
 

(Nithania Septianingsih)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan