Lagu ini merupakan bagian dari album Unbroken, yang rencananya dirilis tahun ini. Single tersebut diproduseri oleh Kipper Eldridge, pemenang Grammy Awards yang sebelumnya bekerja sama dengan Sting, dan terinspirasi oleh puisi perdamaian karya Manal Omar, aktivis asal Palestina.
Lagu ini dipersembahkan untuk jutaan anak pengungsi di seluruh dunia, membawa pesan harapan dan penguatan semangat di tengah tantangan berat yang mereka hadapi.
“Jumlah imigran dan pengungsi semakin meningkat, namun mereka juga semakin sering ditindas,” ujar Shervin dari siaran pers yang diterima Medcom.id.
baca juga: Makna dan Lirik Lagu 'In the End' Linkin Park |
Sebagai pengungsi asal Iran yang kini tinggal di Bali, Shervin mengaku memiliki hubungan emosional yang kuat dengan isu tersebut. Kisah hidupnya yang sarat tantangan namun penuh harapan memberikan sentuhan autentik pada lagu ini.
"This Is Your Time" mengusung genre dream pop dengan nuansa yang menenangkan. Lagu ini dihiasi oleh alunan suara ney, seruling tradisional Persia yang dimainkan oleh Shervin sendiri. Sentuhan instrumen tersebut dipadukan dengan harmoni vokal yang memikat, menciptakan suasana yang lembut namun mendalam.
Manal Omar, yang puisinya menjadi inspirasi utama lagu ini, menyampaikan bahwa karya Shervin berhasil menggambarkan kehilangan sekaligus harapan.
“Lagu ini seolah memberi arti bagi rasa sakit saya,” ungkap Omar.
Lagu ini bahkan telah diputar di acara Global Peace Summit di Bangkok pada 16 Januari lalu, mendapatkan sambutan positif dari para delegasi.
Selain itu, Shervin juga bekerja sama dengan Asteriska, penyanyi dan pencipta lagu asal Indonesia, untuk memperkenalkan lagu ini ke audiens yang lebih luas. Sebagai salah satu vokalis grup Barasuara, Asteriska menyampaikan kekagumannya terhadap karya Shervin.
“Musik Shervin membawa perubahan positif yang perlu disebarluaskan ke seluruh dunia,” ujarnya.
Ia juga berharap dapat melanjutkan kolaborasi dengan Shervin di masa depan. Melalui "This Is Your Time", Shervin berusaha menggali tema-tema kompleks tentang terang dan gelap dalam kehidupan.
“Sebagai seniman, penting bagi saya untuk menyuarakan rasa sakit kolektif yang disebabkan oleh perang,” ungkapnya.
Lagu ini bukan hanya sebuah karya musik, tetapi juga pesan mendalam tentang harapan, keberanian, dan penyembuhan, yang diharapkan dapat menyentuh hati banyak orang di seluruh dunia.
(Nithania Septianingsih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News