"Sudah ada tanggapan dari wakil, bisa dibilang wakil dari musik atau bagian musik dari paspamres," kata Indra Lesmana dihubungi Medcom.id melalui sambungan telepon, Sabtu, 26 Oktober 2019.
Surel dikirimkan dari pihak wakil komandan detasemen musik paspamres Sabtu siang dan dibaca pada Sabtu malam. Pesan itu berisikan ajakan diskusi dengan pihak detasemen musik paspamres.
"Saya sudah ada beberapa gagasan sebetulnya untuk bisa membantu melatih sehingga mereka bisa lebih bagus memainkannya. Bisa sama-sama kita banggakan," terangnya.
Indra Lesmana mengapresiasi cuitannya diperhatikan warganet. Dia juga menegaskan tak ada niatan untuk mengincar posisi di sektor musik untuk bekerja di istana.
"Saya benar-benar di sini tulus membantu apa yang saya miliki, yang saya punya untuk kepentingan dan kebanggaan kita bersama. Saya mengharapkan dengan ini awal yang saya dapat dari wakil komandan detasemen musik paspamres," lanjutnya.
Belum ada jadwal pertemuan antara Indra Lesmana dan pihak wakil komandan detasemen musik paspamres. Indra Lesmana berharap dapat meluangkan waktu untuk mendiskusikan terkait keterlibatannya nanti untuk membimbing kualitas detasemen musik paspamres yang mengiringi setiap acara kenegaraan di istana.
Musikus Indra Lesmana membuat pernyataan kritis terkait lagu Indonesia Raya yang dibawakan pada hari pelantikan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil KH Ma'ruf Amin. Kritik itu dibagikan melalui Twitter dan Instagram, Jumat, 25 Oktober 2019.
"Baru mendengar lagu Indonesia Raya yang dimainkan saat pelantikan resmi di istana. Bunyinya fales. Sayang sekali," tulis Indra Lesmana.
Melanjutkan kritik itu, Indra Lesmana mencoba berkomunikasi dengan Joko Widodo. Dia menawarkan bantuan untuk memperbaiki kualitas musik kepresidenan.
"Apa yang bisa kami bantu untuk meningkatkan kualitas performa musisi orkestra kepresidenan dalam acara kenegaraan agar hasilnya bisa kita banggakan bersama? cc pak @jokowi," tulis Indra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News