Lagu bertema Desember sendiri hadir dengan beragam pendekatan. Ada yang merayakan hujan dan suasana sendunya, khas para pluviophile yang menemukan kedamaian di balik langit kelabu. Ada pula yang memaknai Desember sebagai ruang refleksi, untuk memaknai kembali kehidupan dan kebangkitan dalam resolusi baru. Bagi sebagian lainnya, dinginnya Desember justru membuka kembali pintu kenangan. Kerinduan pada mantan kekasih, menghadirkan kembali kehangatan yang hanya tinggal bayangan.
Namun Desember tak sepenuhnya diliputi nuansa sendu dan melankolis. Bagi banyak orang, terutama umat Kristiani, Desember adalah bulan yang cerah dan penuh harapan. Natal dan Tahun Baru menghadirkan momen untuk berkumpul, liburan, dan merayakan keberuntungan kecil bersama keluarga dan orang terkasih.
Berikut 7 lagu bertema bulan Desember
1. Efek Rumah Kaca - "Desember"
“Desember” menjadi lagu penutup dari album perdana self-titled Efek Rumah Kaca. Lagu yang ditulis oleh Cholil Mahmud dan Adrian Yunan ini selalu terdengar mengalun di penghujung tahun, menghadirkan ruang refleksi bagi pendengarnya untuk menelaah kembali kehidupan dan proses kebangkitan setelah menghadapi peristiwa pahit.
Melalui liriknya, pendengar diajak merenungkan cara untuk kembali bangkit meski sempat tersandung oleh kesedihan. Cholil Mahmud sendiri pernah mengungkapkan bahwa inspirasi lagu “Desember” muncul dari bencana banjir besar yang melanda Jakarta pada tahun 1999. Bagi Cholil, hujan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan bagian dari perjalanan menuju pemulihan. Lirik-lirik yang tertuang dalam lagu "Desember" menjadi pengingat bahwa kesedihan dapat dilalui, dan kebahagiaan akan hadir di kemudian hari.
2. Gusti Irwan Wibowo - "Desember"
Selanjutnya, ada lagu "Desember" dari mendiang musisi muda Gusti Irwan Wibowo yang dikenal lewat musiknya yang disebut Endikup alias Enak di Kuping. Lagu ini merupakan single kelima yang dirilis oleh Gusti pada 2020 lalu.
Lagu ini sendiri menceritakan tentang manisnya momen awal cinta yang masih membara satu tahun kemudian. Liriknya mengajak pendengar merasakan nostalgia pertemuan pertama yang menjadi titik awal hubungan, sekaligus pemicu lahirnya rasa rindu dan kasih sayang yang mendalam.
3. Neck Deep - "December"
Lagu ini merupakan trek ke-9 dari album ketiga mereka, Life's Not Out To Get You (2015), sekaligus menjadi salah satu hits terpopuler dari Neck Deep.
"December" sendiri merupakan lagu yang menggambarkan perasaan patah hati yang terasa sangat dingin, sepi, dan menghancurkan, metafora dari suasana musim dingin di penghujung tahun bulan Desember. Vokalis sekaligus penulis lirik, Ben Barlow, menciptakan lagu ini berdasarkan pengalaman pribadinya. Hubungannya dengan sang kekasih berakhir tepat pada bulan Desember, meninggalkan luka dan penyesalan yang kemudian dituangkannya ke dalam lirik.
Kini, “December” dari Neck Deep pun berhasil menjadi salah satu lagu patah hati paling ikonik sekaligus karya yang terus menemukan momentumnya dan menjadi anthem setiap kali bulan Desember tiba.
4. Linkin Park - "My December"
"My December" merupakan trek ke-13 dari album perdana Linkin Park berjudul Hybrid Theory. Dikutip dari majalah Kerrang pada tahun 2017, lagu ini dutilis oleh sang vokalis Chester Bennington melalui piano temannya dikala dirinya sedang diliputi dengan suasana hati yang buruk yang menjadi cerminan peristiwa yang sedang ia alami.
"My December" adalah lagu yang beresonansi dengan banyak orang terkait perasaan sedih, depresi, dan putus asa. Lagu ini sendiri menampilkan vokal sendu Chester yang diiringi permainan piano dari Mike Shinoda dan diiringi suara scratching dari sampler Joe Hahn yang berperan sebagai DJ di band nu-metal asal California, Amerika Serikat tersebut.
5. Weezer - "December"
“December” menjadi trek penutup dari album Maladroit yang dirilis Weezer pada 2022. Sebagai lagu penutup, “December” tampil sebagai refleksi puitis tentang harapan, ketabahan, dan kekuatan cinta dalam menghadapi masa-masa yang berat.
Di lagu ini, sang vokalis Rivers Cuomo mengisahkan lagu "December" secara simbolik yang menggunakan elemen-elemen alam, seperti hujan, api, dan bulan untuk menggambarkan perjalanan emosional seseorang yang tengah berjuang bangkit dari keterpurukan.
Weezer menekankan bahwa “hanya cinta”, “hanya harapan”, dan “hanya kepercayaan” yang mampu menghidupkan kembali seseorang yang merasa lelah atau tersesat (“soggy lungs to breathe fire”).
6. Taylor Swift - "Back to December"
"Back To December" merupakan salah satu trek populer Taylor Swift dari album studio ketiganya bertajuk Speak Now yang dirilis perdana pada tahun 2010. Lewat lagu ini, Taylor menghadirkan kisah yang lebih personal, sebuah pengakuan jujur tentang penyesalan dan permintaan maaf kepada sang mantan kekasih.
Dalam “Back to December,” Taylor Swift menyampaikan rasa sesalnya karena telah mengakhiri hubungan yang sebenarnya penuh ketulusan. Ia menggambarkan momen ketika dirinya menyadari bahwa ia telah menolak cinta yang tulus, dan melalui lagu ini, ia mencoba memperbaiki luka lama dengan cara paling lembut yang ia bisa: meminta maaf.
7. Ariana Grande - "December"
Terakhir, ada “December” dari Ariana Grande yang turut meramaikan playlist bertema bulan Desember. Lagu ini menjadi salah satu trek dalam mini album (EP) natal keduanya, Christmas & Chill, yang pertama kali dirilis pada 18 Desember 2015.
Berbeda dari lagu natal pada umumnya, “December” hadir dengan nuansa R&B yang hangat dan intim. Ariana menyampaikan bahwa Natal bukan sekadar momen perayaan dan bertukar hadiah, tetapi juga tentang momen kebersamaan menghabiskan waktu dengan orang-orang terkasih, berbagi kehangatan, serta merayakan cinta dalam suasana yang penuh kedamaian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News