Langkah Kecil yang Menggulingkan Raksasa
Terinspirasi dari kisah legendaris Daud dan Goliat, “Goliath Falling” menghadirkan pesan bahwa perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil yang berani. Melalui lagu ini, MANJA menegaskan bahwa kekuatan sejati lahir dari keberanian untuk melawan ketimpangan — sekecil apa pun langkahnya.Vokalis sekaligus penulis lirik James Sukadana mengungkapkan bahwa lagu ini dipengaruhi oleh dua kisah nyata tentang perjuangan rakyat kecil. Pertama, perjuangan Mama Aleta dan masyarakat Molo di Timor Tengah Selatan yang menolak penambangan batu di wilayah adat mereka. Kedua, kisah Pak Harun, seorang sopir truk yang terinspirasi setelah menjadi kru produksi film Pulau Plastik, dan kini mendedikasikan hidupnya untuk menanam ribuan pohon demi memulihkan lingkungan.
“Di verse pertama saya bercerita tentang perempuan Molo yang menolak tambang dengan senyum di wajahnya — weaving smile. Sementara di verse kedua, kisah Pak Harun melambangkan tangan-tangan kecil yang berani merebut kembali apa yang dirampas,” ujar James.
James juga menyebutkan bahwa lirik lagu ini banyak dipengaruhi oleh teori 3,5 persen dari Erica Chenoweth, yang menjelaskan bahwa perubahan sosial bisa tercapai jika 3,5% populasi bergerak secara aktif dan berkelanjutan tanpa kekerasan.
Dengan seruan “we’re tiny but we’re mighty”, MANJA mengajak pendengar untuk percaya bahwa kekuatan besar dapat lahir dari komunitas kecil yang solid dan berani.
Baca Juga :
Daftar Lengkap Nominasi AMI Awards 2025
Nada Positif untuk Gerakan Iklim
“Goliath Falling” lahir dari proses kreatif MANJA saat mengikuti lokakarya IKLIM (The Indonesian Climate Communications, Arts & Music Lab) di Ubud, Bali, pada Juni 2025. Program tersebut mempertemukan para musisi yang ingin memperdalam isu perubahan iklim dan menerjemahkannya ke dalam karya musik.Lebih dari sekadar lagu perlawanan, “Goliath Falling” menjadi simbol harapan dan energi positif bagi gerakan penyelamatan Bumi. Lagu ini juga akan menggema di panggung IKLIM Fest, festival musik dan seni yang menandai peluncuran album kompilasi sonic/panic Vol. 3 — ruang perayaan bagi seniman dan publik untuk berpihak pada kehidupan dan lingkungan.
Singel “Goliath Falling” sudah dapat didengarkan di seluruh layanan streaming mulai 10 Oktober 2025.
Tentang MANJA
Berbasis di Bali, MANJA adalah trio alternative pop-rock yang terdiri dari Mark Saputra (keyboard), Nick Pratama (gitar), dan James Sukadana (vokal). Identitas musik mereka terbentuk dari latar multikultural dan perpaduan budaya Timur-Barat.Nick dan Mark merupakan kakak beradik berdarah Belgia–Sunda, sementara James adalah keturunan Australia–Bali. Dibesarkan di tengah budaya Bali yang kuat sekaligus kosmopolit, MANJA tumbuh dengan sensibilitas musikal yang unik — sesuatu yang tercermin jelas di album debut mereka Between Borders, yang tersedia di berbagai platform digital seperti Spotify, Apple Music, Joox, dan YouTube.
Tentang Alarm Record
Alarm Record adalah label di bawah kolektif IKLIM, yang menggabungkan seni, musik, dan kesadaran lingkungan. “Goliath Falling” menjadi bagian dari sonic/panic Vol. 3, album kompilasi tahunan yang menghadirkan musik sebagai “alarm” bagi krisis iklim.Edisi tahun ini melibatkan 15 musisi lintas genre, termasuk Chicco Jerikho, Reality Club, Kunto Aji, Majelis Lidah Berduri, Peach, dan Sukatani. Album penuh sonic/panic Vol. 3 akan dirilis pada 1 November 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id