(Foto: abcnews)
(Foto: abcnews)

Pesan Bono "U2" dari Kamp Pengungsi Yordania

Agustinus Shindu Alpito • 29 Maret 2016 09:37
medcom.id, Amman: Bono selama ini dikenal peduli terhadap masalah sosial. Kali ini, vokalis band U2 itu menyorot persoalan pengungsi yang dianggapnya sebagai masalah global.
 
"Kita sekarang tahu apa yang terjadi di Timur Tengah atau di Afrika Utara, tahun ini akan tumpah ke jalan-jalan di Paris atau Brussels, tahun depan dan saya tidak berharap, (juga) ke jalan-jalan Amerika," ujar Bono mengaitkan persoalan pengungsi dan terorisme yang belakangan kian mengancam.
 
"Kita tidak bisa memisahkan diri kita sendiri dari apa yang terjadi di dunia luar. Ini dunia kita. Itulah globalisasi, dengan dampak global, kita harus bertanggungjawab," kata dia, menambahkan. 

Pesan Bono itu disampaikan dalam sebuah acara bertajuk Good Morning America yang proses syutingnya langsung dilakukan di kamp pengungsi Zaatari di Yordania. Kamp pengungsian itu menampung sekitar 80 ribu pengungsi, yang kebanyakan dari Suriah.
 
Bersama U2, Bono mendedikasikan lagu San Bernardino untuk korban serangan terorisme di Paris beberapa waktu lalu. Karena hal itu, U2 diganjar penghargaan sebagai Inovator dalam acara iHeartRadio Choice.
 
"Pemerintah di sini mengatakan pada kami bahwa seperempat populasi di sini (Yordania) adalah pengungsi," ungkap Bono.
 
"Kemurahan hati mereka sudah berada tepat di bawah batas kemampuan mereka," lanjut Bono yang mengindikasikan bahwa persoalan pengungsi ini harus segera diselesaikan.
 
Bono menginginkan adanya perhatian dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat untuk membantu permasalahan ini. Lebih dalam, musisi 55 tahun itu membeberkan fakta bahwa saat ini, sekitar 40 ribu orang tiap harinya harus terusir dari rumah mereka dan mengungsi. 
 
Kejadian ini tidak lepas dari konflik di Timur Tengah dan Afrika Utara yang kian memanas.
 
Dengan yakin, Bono juga menegaskan bahwa jika krisis pengungsi ini tidak diselesaikan, maka Eropa tidak akan ada lagi.
 
"Jika apa yang terjadi di Suriah--gagal terjadi, telah terjadi di negara lain, yakni di Libya, tapi tak sepenuhnya berhasil.  Eropa mungkin gagal, maka ini menjadi persoalan besar untuk Amerika Serikat."
 
Saat berkunjung ke kamp pengungsi, anak-anak berseliweran di sekitar Bono. Hal ini semakin menambah keinginan Bono untuk menyelamatkan mereka untuk dapat hidup lebih layak dan menggapai mimpi sebagaimana dia melihat kehidupan anak-anak di negara dengan keadaan ekonomi dan keamanan yang stabil.
 
"Ingat, mereka semua anak-anak, mereka ingin menjadi sahabat Amerika. Mereka ingin bersahabat dengan kebebasan. Tempat ini bisa jadi semacam universitas yang mengajarkan nilai-nilai kita atau menjadi tempat yang mengancam gagasan kita, siapapun kita mari memilih kemungkinan pertama, bukan yang ke-dua."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan