Deadsquad tampil di Austria, Jerman, Swiss, Perancis dan Belanda. Sementara Burgerkill menyerbu Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Ceko dan Polandia. Keduanya sempat bertemu dalam satu titik dan tampil bersama di Amsterdam, Belanda, pada 25 Oktober.
Perjalanan kedua grup ini menaklukkan Eropa terekam dalam video dokumenter yang akan diunggah ke situs YouTube.
"Ada banyak pelajaran di sana yang kami dapat dari industri live music Eropa. Kami bisa bertemu kemudian membangun networking dengan orang-orang baru dan berpengalaman," tukas Stevi Item, pentolan Deadsquad.
Dalam jumpa pers yang digelar di kawasan Senayan, pada 14 Oktober 2018, Ebenz, gitaris Burgerkill menjelaskan bahwa sudah saatnya grup-grup cadas Indonesia secara berkala menyambangi Eropa. Tidak lain karena grup-grup metal Indonesia punya kemampuan yang tidak kalah bila dibandingkan grup-grup metal dari tanah Eropa.
"Di luar sana, Eropa mengakui komunitas musik ekstrem Indonesia bagus. Ketika ada program seperti Super Invasion, itu adalah kesempatan. Harapan saya, harus seperti anak panah. Kayak panah, enggak cuma satu, tetapi bertubi-tubi band Indonesia tampil di sana. Kami pengin Indonesia enggak cuma dikenal soal musiknya, tapi juga industrinya kuat."
Stevi juga mengungkapkan bahwa invasi mereka ke Eropa membuahkan hasil. Tak perlu menunggu lama, Deadsquad langsung mendapatkan tawaran untuk tampil di Deathfest 2019 di Jerman. Hal ini terjadi karena salah satu panitia Deathfest menyaksikan Deadsquad saat bertandang ke Jerman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News