“Sebenernya, gue datengin Wave to Earth karena anak gue yang suka. Awalnya gue sendiri nggak tahu itu band apa,” ujar Ravel saat menjadi bintang tamu di siniar Shindu's Scoop di YouTube Medcom.id.
Semua berawal dari permintaan sederhana sang anak: “Aku mau nonton Wave to Earth.” Kalimat itu cukup membuat Ravel selaku promotor musik penasaran. Ia mengaku belum pernah mendengar nama band tersebut sebelumnya.
“Gue sampai nanya ke anak gue, ‘Wave to Earth itu apaan?’” kenang Ravel sambil tertawa.
baca juga: 5 Lagu Terbaik Wave to Earth |
Rasa penasaran dan keinginan Ravel untuk merealisasikan permintaan dari sang anak, membawa dirinya berselancar di internet untuk mengetahui latar belakang band tersebut.
Dari situ, ia menemukan bahwa Wave to Earth bukan sekadar band asal Korea Selatan biasa. Trio yang digawangi oleh Daniel Kim (vokal/gitar), Cha Soonjong (bass), Shin Donggyu (drum) ini ternyata mengusung warna musik yang kental dengan nuansa aliran musik post-rock dan shoegaze.
“Setelah gue cari tahu, ternyata musik Wave to Earth ada unsur post-rock dan shoegaze-nya,” jelasnya.
Tak ingin melewatkan momen, Ravel langsung menghubungi manajemen band asal Korea Selatan tersebut. Kebetulan, saat itu Wave to Earth sedang menjalani tur internasional mereka yang bertajuk The First Era Concert 2024.
Tawaran untuk tampil di Jakarta, yang juga menjadi penampilan perdana mereka di Indonesia, langsung disambut baik oleh pihak manajemen dan para personel Wave to Earth.
Bagi mereka, ini adalah kesempatan istimewa untuk menyapa langsung para penggemar di Tanah Air, yang dikenal sebagai salah satu negara dengan basis pendengar terbesar Wave to Earth di dunia.
“Ya udah, gue tanya aja. Eh, ternyata mereka bisa, pas banget lagi tur,” ungkap Ravel.
Wave to Earth Jadi Salah Satu Konser Terlaris Ravel Entertainment
Ravel juga sempat membagikan kisah menarik di balik kesuksesan konser Wave to Earth yang sukses dihelat di Uptown Park, Summarecon Mall Serpong, Tangerang pada 29 Februari 2024 lalu.
Bagi Ravel, konser tersebut merupakan salah satu contoh dari “mutiara yang terlupakan” dalam dunia promotor musik lokal.
“Di artis yang biasa-biasa itu selalu ada mutiara yang terlupakan,” ungkap Ravel, mengacu pada potensi besar dari band yang belum masuk dalam kategori tier 1, namun mampu menarik antusiasme dari ribuan penonton.
Ravel juga mengungkap bahwa dari segi biaya, konser Wave to Earth tidak membutuhkan budget sebesar saat dirinya mendatangkan band-band metal internasional ternama, seperti Slipknot, dan Bring Me The Horizon, yang justru membuatnya harus menombok kekurangan atau kerugian konser dari kantong pribadi.
Konser Wave to Earth yang berawal dari spontanitas permintaan anak-nya, justru malah berhasil melampaui ekspektasi Ravel berkat sambutan penonton yang antusias.
“Wave to Earth gue dapetnya nggak mahal kok. Tapi yang datang rame banget. Orang-orang pun kaget gue bisa bawa Wave to Earth. Taunya dari mana? Ya, dari anak gue,” ungkapnya sambil tertawa.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id