Babak I, Kecak Bidadara dan Bedhaya Bidadari (Foto: Medcom/Cecylia)
Babak I, Kecak Bidadara dan Bedhaya Bidadari (Foto: Medcom/Cecylia)

Keluh Kesah dan Kritik Sosial dalam Pagelaran Bidadari Bidadara

Cecylia Rura • 24 Agustus 2019 11:46
Jakarta: Swara Gembira menggelar pentas teatrikal bertema Bidadara Bidadari merayakan bulan Kemerdekaan Indonesia di Taman Air Mancur Plaza Senayan, Jakarta Selatan, Jumat, 23 Agustus 2019. Pagelaran kesembilan kali ini dibagi dalam lima babak ditambah babak penutup.
 
Dimulai pukul 20.00 WIB, acara seni yang digelar tak berbayar ini dibuka dengan Tari Kecak Bali Bidadara dan Bedhaya Bidadari 2020. Tari Kecak dipilih karena sejarah unik yang dimiliki Senayan, nama yang berasal dari Wangsanayan, letnan asal Bali yang tinggal di Batavia.
 
Babak kedua, Keadilan yang Tak Kunjung Datang. Bidadara turut membawakan lagu-lagunya sebagai bentuk keluh kesah umat manusia yang makin lupa budayanya. Pada babak ini diwakili solois Baskara Putra dan Sal Priadi membawakan lagu Bongkar milik Iwan Fals.

Sal dan Baskara memasuki area air mancur mengendarai sepeda motor, menunjukkan sisi garangnya. Aksi mereka diiringi Tari Piring dari Sumatera. Makna dari babak ini mengiaskan dua pengembara yang menyuarakan kekecewaan saat kesedihan menjadi tontonan bagi mereka yang diperkuda jabatan.
 
Keluh Kesah dan Kritik Sosial dalam Pagelaran Bidadari Bidadara
Babak II, Baskara di Bidadara Bidadari (Foto: Medcom/Cecylia)
 
Babak ketiga, Musuh dalam Selimut. YouTuber bersaudara dari SkinnyIndonesian24, Andovi da Lopez dan Jovi da Lopez. Melakoni perannya sebagai dua sosok penguasa yang merasa diri paling benar, mereka kompak mengangkat kebudayaan Indonesia yang kian tergerus zaman dan teknologi. Duet Andovi dan Jovi dipentaskan bersama tarian dari Jawa dan Sunda.
 
Keluh Kesah dan Kritik Sosial dalam Pagelaran Bidadari Bidadara
Babak III, Andovi da Lopez di Bidadara Bidadari (Foto: Medcom/Cecylia)
 
Dalam babak keempat, Nadin Amizah muncul membawa tema Sandiwara yang Harus Berhenti. Dalam balutan busana adat Makassar diiringi Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan, Nadin membawakan lagu Panggung Sandiwara yang dipopulerkan Nike Ardilla.
 
Lanjut pada babak kelima, Topeng Losari menyajikan intrumentalia dengan Tari Topeng Losari membawa cerita amarah Rahwana melihat tingkah manusia. Musik terorkestrasi dan busana bercorak fauna.
 
Sebagai penutup, tema Cikal Bakal Seni Budaya dipentaskan bersama busana karya Swara Gembira.
Keluh Kesah dan Kritik Sosial dalam Pagelaran Bidadari Bidadara
Babak IV, Nadin Amizah di Bidadara Bidadari (Foto: Medcom/Cecylia Rura)
 
Dalam pementasan ini, turut hadir Guruh Sukarno Putra. Dalam kolom Lakon Newsletter, Guruh Sukarno Putra berharap budaya Indonesia tetap terus dikibarkan.
 
"Saya harap Swara Gembira dapat selalu memotivasi anak-anak bangsa terutama di generasi penerus. Diberi motivasi agar terus berkarya di bidang masing-masing, tetapi selalu kembali pada akar kebudayaan Indonesia," tulis Guruh.
 

 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan