"Saya mengapresiasi teman-teman musisi yang menolak RUU Permusikan. Saya pun melihat RUU Permusikan masih jauh dari berhasil dan patut untuk dibatalkan. Namun saya juga melihat bahwa kita sebagai musisi juga harus lebih bijak dan luas dalam memandang apa sebenarnya (menjadi masalah) profesi yang kita tekuni ini," bunyi pernyataan Indra yang diunggah melalui media sosial Twitter, Selasa,5 Februari 2019.
Dia menyoroti tentang pemahaman musisi terhadap isi dari RUU Permusikan serta Undang-Undang yang sebenarnya telah memayungi sebagian hak pelaku seni seperti Undang Undang Hak Cipta, Undang Undang Pendidikan, Undang Undang Tenaga Kerja. Selain musisi, ada pekerja kreatif dan tenaga teknis sebagai tim pendukung yang luput diperhatikan haknya.
"Apakah kita sudah paham betul bahwa yang terkait dalam musik itu bukan hanya musisi dan industrinya tapi juga ada guru, komponis, penata suara, piano tuner, dan sebagainya," tulis Indra.
Aksi penolakan RUU Permusikan cukup masif sejak 28 Januari lalu ketika beberapa perwakilan dari musisi kembali membahas soal RUU Permusikan di DPR RI Senayan. Hal ini karena beberapa pasal kontroversial yang terkesan membatasi musisi mengembangkan kreativitas.
Indra mengakhiri komentarnya dengan ajakan agar para musisi bijak menyikapi polemik ini dengan kepala dingin dan tidak terpecah-belah.
"Kita harus lebih keren dalam bersikap, jangan kita mau dipecah-belah. Kita seharusnya bersatu untuk memperjuangkan profesi kita sama-sama. Lahirkan pemikiran-pemikiran yang cerdas dan solutif. Kalau tidak ada menurut saya lebih baik diam dan bikin lagu saja," tutup Indra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News