Singel Di Padang Lumpuh berangkat dari pertanyaan tentang publik yang dilarang menyuarakan kebaikan dan keresahan .Feast tentang kemanusiaan belakangan ini.
"Lagu ini adalah sedikit gambaran dari apa yang kami lihat dan dengar sejak perkenalan pertama kami dengan aktivisme sosial saat masih menjadi mahasiswa," kata .Feast dalam keterangan tertulisnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Di Padang Lumpuh diklaim membawa nuansa berbeda dari karya-karya .Feast sebelumnya. Mereka mengatakan, Di Padang Lumpuh terdengar lebih organik dibanding karya sebelumnya yang terdengar bunyi-bunyian elektronika.
"Perbedaan pendapat adalah sesuatu yang sangat wajar dan menurut kami seharusnya digunakan untuk mendapatkan common ground, terutama saat tujuannya sama-sama baik, bukan sebagai instrumen adu domba antar kelompok, apalagi dipelintir dan dibelokkan maknanya," cerita mereka.
"Di manapun kita berada, jangan terpecah belah. Ingat siapa musuh sebenarnya dan apa yang sama-sama diperjuangkan dari awal," tukasnya.
.Feast mengerjakan singel Di Padang Lumpuh bersama Enrico Octaviano (produser), Bayu Perkasa (principal engineer), Wisnu Ikhsantama Wicaksana (vocal director), dan Rayhan Noor (gitar).

Artwork singel Di Padang Lumpuh karya dari Mikael Aldo dari Sun Eater Studio yang dikerjakan pada Maret 2020. Singel Di Padang Lumpuh dirilis 1 Mei 2020.
(ELG)